Tunggal Putra Berguguran

Satria Sakti Utama
13/6/2017 01:45
Tunggal Putra Berguguran
(Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa berusaha mengembalikan bola kearah pebulutangkis tunggal putra Hong Kong, Wei Nan . MI/RAMDANI)

PARTAI pertama babak kualifikasi Indonesia Open Super Series Premier 2017 sudah memakan banyak korban dari tunggal putra Indonesia. Pebulu tangkis nasional Ihsan Maulana Mustofa menjadi yang pertama yang menyerah dan harus tersingkir dini dalam kejuaraan yang digelar JCC Senayan, Senin (12/6). Ihsan menyerah dari tunggal putra Hong Kong Wei Nan setelah melalui pertarungan tiga set. Sempat tampil baik di set pertama dengan keunggulan enam poin dengan skor 21-15, performa pemain asal Tasikmalaya itu menurun di dua set selanjutnya.

Pada set kedua Ihsan sempat memaksa skor imbang 18-18. Namun, pebulu tangkis 21 tahun itu kehilangan fokus dan kalah 18-21. Set terakhir permainan Ihsan kian buruk dan terpaksa menyerah dengan jarak lebih besar 13-21. "Saya merasa feeling-nya tidak dapat di permainan ini, pukulan saya sering tersangkut dan keluar. Bukan masalah tenaga terforsir, saya memang tidak bisa mengeluarkan permainan terbaik saya. Saya memang baru seminggu latihan setelah cedera engkel, tapi itu bukan alasan," ujar Ihsan seusai pertandingan, kemarin.

Kekalahan itu tentu di luar dugaan. Hal itu disebabkan pada seri tahun lalu Ihsan sukses menembus babak empat besar. Rangking Ihsan pun terancam bakal merosot lagi akibat kekalahan tersebut. Saat ini Ihsan terpaku di rangking ke-45 dan turun 12 peringkat dari sebelumnya. Kegagalan Ihsan ini pun diamini pemain nasional lainnya Sony Dwi Kuncoro yang juga tersingkir. Sony harus mengakui keunggulan pebulu tangkis Jepang Kuzumasa Sakai dengan dua gim langsung 13-21, 16-21 pada fase yang sama.

Peraih medali perunggu di Olimpiade 2004 itu mengakui kekalahannya banyak disebabkan kesalahan sendiri. Ia menyerah terlalu cepat di set pertama setelah sempat mengimbangi permainan lawan di awal. Sementara itu, di set kedua, Sony tiba-tiba kehilangan momentum meski sempat unggul 15-12. Ia terpancing oleh perubahan tempo permainan lawan yang tiba-tiba. Kekalahan ini justru karena eror saya sendiri. Pada gim kedua, sempat unggul 15-12 dan permainan juga sudah oke. Akan tetapi, terakhir-terakhir saya terpancing oleh permainan net yang ia lakukan. Jadi saya main pelan, tapi ia malah menyerang. Secara keseluruhan, permainan saya terlalu banyak berpikir, tegang," jelas Sony.

Faktor angin
Sony menyebut venue Indonesia Terbuka 2017 yang baru di Plenary Hall JCC memiliki angin yang terlalu kencang bertiup. Namun, secara keseluruhan tidak ada beda dengan arena bulu tangkis yang lain. "Kalau ditanya mengenai pengaruhnya, kualitas lapangan dan pencahayaan, atmosfer penonton tidak begitu berbeda jauh dengan venue lainnya, tetapi angin bertiup di sini terlalu kencang sehingga cukup menyulitkan untuk diantisipasi," kata Sony.

Di nomor tunggal putra, Indonesia masih menyisakan Panji Ahmad Maulana yang menundukkan Suppanyu Avihingsanon (Thailand) di putaran pertama kualifikasi dengan 21-17, 21-17. Lalu ada Bayu Pangisthu yang tengah berhadapan dengan pemain Malaysia Zulfadli Zulkifli di putaran pertama kualifikasi. Sementara itu, di babak utama, telah ada Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Tommy Sugiarto. (Sat/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya