Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
INDONESIA berhasil menorehkan prestasi pada turnamen Grand Prix Gold Thailand Open 2017. Dua gelar berhasil dibawa pulang tim bulutangkis, masing-masing di nomor ganda putri dan ganda putra.
Pasangan ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi penyumbang emas pertama Indonesia. Bertanding di Nimibutr Stadium kemarin, Greysia/Apriyani dengan mudah mengalahkan pasangan tuan rumah Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong dengan skor telak 21-12, 21-12 dalam waktu 45 menit.
Gelar ini menjadi yang pertama bagi Apriani yang baru dipasangkan dengan Greysia sejak Piala Sudirman 2017 pekan lalu. Adapun bagi Greysia gelar ini menjadi yang kedua baginya setelah sebelumnya juga menjadi juara bersama Nitya Krishinda Maheswari pada 2013 lalu.
"Oni merupakan progres yang baik dari Greys/Apri, sebagai pasangan senior junior bisa saling menjaga komunikasi yang baik sehingga tidak ada rasa canggung. Saya salute untuk Greys yang bisa membawa juniornya untuk meraih gelar juara di level GPG, pressure pasti cukup besar untuk Greys karena bagi Greys mendapat gelar GPG adalah hal biasa tetapi bagi Apriani sebagai pemain junior ini adalah hal yang bagus," ujar Eng Hian Pelatih ganda putri.
Gelar kedua disumbangkan ganda putra Berry Angriawan/Hardianto Hardianto. Unggulan lima turnamen tersebut sukses menumbangkan pasangan Jerman Raphael Beck/Peter Kaesbauer 21-16, 21-16 hanya dalam waktu 38 menit.
Bagi Angriawan ini merupakan gelar kedua yang ia raih di Thaiwan Open GPG. Sebelumnya, Angriawan meraih gelar serupa tahun lalu saat berpasangan dengan Rian Agung Saputro.
Tapi, bagi pasangan Angriawan/Hardianto gelar ini menjadi yang kedua yang mereka raih pada musim ini setelah sebelumnya menjadi juara di Malaysia Terbuka.
"Senang sekali hari ini kami bisa naik podium lagi, hari ini kedua kalinya kami juara setelah sebelumnya di Malaysia Open," ujar Hardianto.
Sayangnya, prestasi yang diraih ganda Indonesia gagal diikuti satu-satunya wakil tunggal Indonesia di final. Andalan tunggal putra Indonesia, Jonathan Christie mampu ditaklukkan unggulan tiga asal India, Sai Praneeth B. Setelah melalui pertikaian yang panjang selama 1 jam 11 menit, Jonathan yang terlebih dulu unggul 21-17 pun harus menyerah di set kedua dan ketiga dengan skor 18-21, 19-21.(OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved