Persiapan Mepet, PBVSI Yakin Raih Medali SEAG

Nurul Fadillah
08/5/2017 19:45
Persiapan Mepet, PBVSI Yakin Raih Medali SEAG
(ANTARA/Mohammad Ayudha)

WAKTU yang singkat untuk persiapan menghadapi SEA Games (SEAG) Kuala Lumpur 2017, tidak membuat tim voli Indonesia gamang. Kendati tersisa tiga bulan lagi menjelang hari H, satu emas dan satu perak menjadi targetnya.

Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) tetap yakin target tersebut bisa tercapai, SEAG dihelat Agustus mendatang.

Ketua Umum PP PBVSI Imam Soedjarwo mengungkapkan, target tersebut realistis meskipun tim nasional baru memulai pelatnas pada 14 Mei mendatang di Wisma Padepokan Voli, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

"Mungkin kalau dilihat dari sisi waktu pelatnas kami memang terbilang singkat karena hanya berlangsung 2,5 bulan. Tapi, sebetulnya sebelum menjalani pemusatan latihan, secara individual mereka telah mempersiapkan diri dari PON 2016, Livoli 2016 dan Proliga 2017," ujar Imam saat konferensi pers di Kantor PP PBVSI, Jakarta, Senin (8/5).

Imam pun meyakini, 18 atlet putra dan 18 atlet putri yang menjadi atlet pilihan punya kemampuan terbaik. Dengan demikian, pemusatan latihan di Sentul pun hanya difokuskan untuk menyatukan tim, meningkatkan kerja sama dan mental bertanding, serta penentuan strategi terbaik demi mencapai target.

"Kami tidak akan training camp keluar negeri karena waktunya mepet. Dari 18 atlet baik putra dan putri tersebut, nanti akan kami pilih 12 nama dari masing-masing kategori. 12 nama atlet putra dan putri yang akan berlaga di SEA Games akan kami tentukan paling lambat pada awal Juni sebelum entry by name," tandas Imam.

Selain baru memulai Pelatnas, singkatnya waktu membuat timnas voli hanya memiliki sekali kesempatan mengikuti uji coba internasional. PP PBVSI pun menjadwalkan tim putri untuk mengikuti turnamen Bola Voli Wanita ke-13 di Vietnam pada 6-16 Juli mendatang.

"Sementara putera, mereka akan berpartisipasi dalam Kejuaraan Bola Voli Asia-Pasifik Senior Putra di Surabaya dan Gresik pada 24 Juli sampai 1 Agustus. Karena yang ikut adalah tim-tim terbaik di Asia dan Asia Tenggara, kami menjadikan event ini sebagai ajang mengukur kemampuan atlet, sekaligus mengintip kekuatan lawan di SEA Games 2017 dan Asian Games 2018," pungkas Imam.

Sementara itu, bagi atlet timnas yang menolak memenuhi panggilan pelatnas, PP PBVSI telah menyiapkan sanksi yang maksimal. Sekretaris Badan Tim Nasional PP PBVSI Reginald Nelwan mengungkapkan, sanksi tersebut juga akan diberikan bagi atlet yang tidak kooperatif dan malas-malasan saat menjalani pelatnas.

"Sanksinya berupa larangan bermain di kompetisi dan kejuaraan nasional yang diadakan PP PBVSI. Sanksi ini diberikan karena sebelum-sebelumnya banyak atlet yang menolak gabung timnas karena alasan pekerjaan dan sekolah, tetapi ternyata ikut turnamen tarkam. Kita ingin fokus demi mencapai target dan persiapan anak-anak pun harus maksimal," pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya