Persiapan APG 2018 Terkendala

Nurul Fadillah fadillah@mediaindonesia.com
05/5/2017 01:17
Persiapan  APG 2018 Terkendala
(Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari . ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

BERBAGAI kendala dihadapi Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (Inapgoc) dalam mempersiapkan ajang olahraga penyandang disabilitas terbesar se-Asia tersebut. Kendala terbesar ialah minimnya anggaran. Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari mengatakan tahun ini pemerintah hanya meng­anggarkan Rp10 miliar untuk membayar commitment fee. Namun, berdasarkan rapat bersama Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Selasa (2/5), pemerintah sepakat merelokasi anggaran pembangunan Olympic Centre, Cibubur, untuk membantu persiapan APG 2018.

“Sesuai anggaran yang kami susun, tahun ini kami membutuhkan dana Rp83 miliar. Kemarin, pemerintah sepakat memberikan dana tersebut yang diambil dari dana anggaran pendapatan dan belanja negara hasil relokasi anggaran pembangunan Olympic Centre,” jelas Okto seusai rapat Koordinasi Komite (Corcom) Asian Para Games III di Hotel Penin-sula, Jakarta, Kamis (4/5). Lebih jauh, Okto mengatakan belum turunnya instruksi presiden (inpres) terkait penyelenggaraan APG 2018 juga menjadi kendala. Inpres tersebut dibutuhkan sebagai payung hukum APG 2018.

“Kami sudah membagikan draf kepada lembaga dan kementerian. Dengan draf tersebut minimal mereka sudah tahu kerangka kerja dan bisa langsung dikebut saat inpres keluar,” jelas Okto. Walau Inapgoc menghadapi berbagai kendala, Presiden Komite Paralimpik Asia (APC) Majid Rashed sama sekali tidak mengkhawatirkan hal tersebut. Majid optimistis, di sisa waktu 18 bulan Indonesia dapat melakukan persiapan untuk menggelar APG 2018 secara maksimal.

“Semua tahu bahwa ada tantangan untuk penyelenggaraan APG 2018 karena kami sedikit mundur dari jadwal awal. Tapi, kami tidak khawatir, karena kami tahu apa yang akan mereka lakukan untuk 18 bulan ke depan. Bila kami ingin menyelenggarakan Asian Para Games yang sukses bersama-sama untuk Indonesia, seluruh Asia, dan seluruh dunia , kita perlu bekerja sangat keras untuk mengatasi setiap detilnya,” ujar Majid. Di sisi lain, Pemprov DKI Jakarta bergerak cepat untuk mendukung penyelenggaraan APG 2018 dengan telah menyiapkan 600 bus Trans-Jakarta yang menyediakan ruang untuk dua kursi roda. Selain itu, Pemprov juga telah mempersiapkan 300 sukarelawan.

Pendaftaran atlet
Dari persiapan menghadapi SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) berharap peng­urus besar cabang olahraga dan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) segera menyerahkan nama-nama atlet maksimal akhir Juni. Hal ini diperlukan karena batas akhir pendaftaraan adalah 1 Juli mendatang.
Komisi Sport and Development KOI, Harry Warganegara mengungkapkan saat ini pihaknya telah mengantongi 1.200 nama atlet yang didaf­tarkan. Dari jumlah tersebut, 700 atlet merupakan atlet rekomendasi dari Satlak Prima.

“Dari 39 cabang olahraga, kita sudah memasukkan daftar atlet. Kami mengundang semua cabang olahraga untuk memasukkan nama atlet dan nomor yang ­ingin diikuti di SEA Games 2017. Kita tidak membatasi, namun nanti akan ada kuota,” jelasnya. (R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya