GP Austin Masih Milik Marquez

Budi Ernanto
24/4/2017 13:55
GP Austin Masih Milik Marquez
(AFP/Getty Images)

MARC Marquez membuktikan dirinya benar-benar masih yang terbaik di Circuit of The Americas. Pembalap Repsol Honda itu menjadi juara setelah mengalahkan rivalnya Valentino Rossi yang naik podium kedua dan bintang muda Maverick Vinales pada Minggu (23/4), waktu setempat.

Marquez mengawali balapan dari pole dan sempat disalip oleh rekan satu timnya Dani Pedrosa. Tidak butuh lama bagi juara dunia MotoGP tiga kali itu untuk kembali memimpin. Pedrosa sendiri akhirnya malah disalip oleh Rossi jelang finis.

Bagi Marquez, kemenangannya kali ini adalah yang kelima sejak Austin menggelar MotoGP pertama kalinya pada 2013. Pria asal Spanyol itu belum pernah sekali pun kalah di Austin dan selalu memulai dari posisi terdepan.

Sementara Vinales yang satu tim dengan Rossi di Movistar Yamaha gagal menjalani keseluruhan seri ketiga GP Austin lantaran jatuh di awal kompetisi. Semua orang pun kecewa karena prediksi awal adalah GP Austin akan jadi tempat duel antara Marquez dan Vinales. Apalagi Marquez hanya sempat salip-salipan dengan Pedrosa.

"Dengan Maverick ada dalam daftar pesaing, mungkin ini bisa lebih sulit, atau mungkin tidak. Karena kadang-kadang Valentino lebih cepat daripada dia. Tapi, iya tentu saja, duel dengan Maverick cepat atau lambat akan tiba," ujar Marquez.

Ditanya resep untuk bisa menguasai GP Austin, Marquez pun hanya menjawab, “Setelah memilih ban depan keras, saya cuma punya satu strategi, yaitu menunggu di awal, memahami dengan baik ban depan, lalu memacu motor di pertengahan balapan dan di akhir," jelasnya.

Sedangkan Vinales, menyatakan bingung dengan dirinya yang bisa sampai jatuh. Keheranannya itu muncul karena dia merasa tidak ada masalah apapun dengan motor yang ditungganginya atau pun saat dia tengah menikung.

“Saya bingung menjelaskannya. Kami mengecek segalanya, semuanya sama. Kecepatannya sama, bahkan malah lebih pelan ketimbang sesi pemanasan di pagi hari. Kami juga punya beban bahan bakar yang sama di tangki, jadi itu jatuh yang aneh," ujar Vinales.

Pembalap berusia 22 tahun itu pun mengatakan peristiwa yang dia alami sama persis dengan Marquez yang jatuh di GP Argentina. “Ya nasib saja. Itu terjadi dengan Marc di Argentina. Pastinya dia mengatakan hal serupa, 'saya tak tahu kenapa saya jatuh'. Itu sesuatu yang aneh,” sambung dia.

Vinales juga menyatakan dia menjadi sangat paham dengan MotoGP yang kian kompetitif setelah merenungi hasil GP Austin. Dia mengaku akan mulai mempelajari balapan selanjutnya yang akan berlangsung di Jerez, Spanyol pada 7 Mei yang menandai dimulainya GP seri Eropa.

"Mari kita lihat apa yang terjadi di Jerez. Saya senang karena akhir pekan kemarin sulit karena kami bisa tangguh di kualifikasi dan sesi pemanasan, tapi justru berakhir buruk saat balapan. Saya tentu kecewa. Tidak cuma saya, tim juga begitu. Kami akan lebih konsentrasi,“ kata Vinales.

Sementara Marquez dan Vinales sibuk bersaing, Rossi justru memanfaatkan momen itu untuk menguasai klasemen. Rossi yang dalam dua seri awal masuk podium akhirnya menempati urutan puncak.

The Doctor sebelumnya finis di posisi ketiga di GP Qatar dan kedua di GP Argentina. Rossi sendiri tak menyangka akan menempati posisi tersebut. Dia kini mengoleksi 56 poin. Unggul enam poin dari Vinales yang mendapat hasil nihil. Sementara Marquez berada di urutan ketiga dengan 38 poin.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya