Satlak Ingin 5 Emas dari Akuatik

BEBAN berat disandang Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) di SEA Games Malaysia 2017. Pasalnya, mereka dibebani target lima emas oleh Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas pada multiajang dua tahunan yang akan berlangsung Agustus mendatang itu. Itu sebabnya, demi meraih target tersebut, PB PRSI pun mengadakan seleksi ketat bagi atlet renang yang akan diikutsertakan ke pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara itu. Seleksi terakhir yang menjadi penentu skuat renang ialah pada Festival Akuatik Indonesia 2017 yang akan berlangsung pada 21 April hingga 1 Mei mendatang.

"Kita akan berusaha mewujudkan target lima emas tersebut dari Satlak Prima. Karena itu, di kejuaraan nasional kali ini kami akan mengadakan seleksi ketat dan akan ada promosi-degradasi pula bagi para atlet renang," ujar Sekjen PRSI, Ali Pattiwiri, pada konferensi pers Festival Akuatik Indonesia 2017 di Jakarta, Senin (17/4). Festival akuatik rencananya diikuti empat cabang olahraga yang berada di bawah federasi, yaitu renang indah, loncat indah, polo air, dan renang. Selain itu, akan dipertandingkan nomor master yakni untuk para perenang berusia 40 tahun ke atas. Untuk renang akan dilaksanakan pada 21-25 April yang akan diikuti 421 peserta dari semua kelompok umur dari 25 provinsi.

Anggota Komisi Teknik Renang PB PRSI Akbar Nasution mengungkapkan, untuk memilih atlet terbaik SEA Games, akan ada terobosan pada aturan di kejuaraan kali ini.
Akbar menjelaskan, dari kategori kelompok umur (KU) 1 (10-12 tahun), KU 2 (13-15 tahun), KU 3 (di atas 18 tahun), dan KU campuran akan dipilih atlet terbaik yang menembus semifinal dan final di setiap kategori. "Delapan perenang dengan catat-an waktu terbaik yaitu peringkat 1-8 dari setiap kategori kelompok umur akan memperebutkan juara di final A yang sekaligus menjadi ajang seleksi untuk tim nasional.

Di final-B, delapan perenang terbaik dari peringkat 9-16 akan dipantau untuk memperbaiki peringkat mereka secara nasional di database kita untuk ikut di program selanjutnya," jelas Akbar. Berbeda dengan renang, atlet pelatnas loncat indah tidak akan berpartisipasi. Pelatih nasional loncat Indah Herly Ramayani mengungkapkan 11 atlet pelatnas Indonesia akan dipersiapkan untuk menjalani kamp pelatihan di Tiongkok pada awal Mei nanti. "Selama di Indonesia kami tidak bisa menjalani latihan teknik karena ketidaktersediaan fasilitas yang memadai. Seperti papan, tangga, dan menara, tidak ada kolam di Indonesia yang memiliki itu. Kami pun masih latihan umum dengan memperkuat fisik dan teknik," ujar Herly.

Latihan di Belanda
Dari cabang balap sepeda, sebanyak sembilan atlet pelatnas akan menjalani latihan dan uji coba di Belanda. Mereka akan berangkat pada bulan depan, didampingi ketiga pelatih dari nomor road race dan track putra dan putri. Manajer timnas Indonesia Budi Saputro mengatakan kesembilan atlet yang diberangkatkan terdiri atas empat atlet putri dan lima putra. "Mereka akan training camp di sana selama dua bulan dan rencananya setelah dari Belanda mereka akan langsung berangkat ke Malaysia. Di sana setiap tiga kali dalam seminggu mereka akan uji coba dengan tim-tim Belanda, tetapi saya belum hapal jadwalnya," ujar Budi. (R-3)