PBSI Tingkatkan Peran Pelapis Ganda Campuran

Nurul Fadillah
10/4/2017 21:35
PBSI Tingkatkan Peran Pelapis Ganda Campuran
(DOK PBSI)

PERAN pelapis ganda campuran bakala ditingkatkan agar peluang meraih gelar di sektor ini lebih besar.

''Untuk sektor ganda campuran kami berharap bisa ada perbaikan setelah dari Malaysia. Harus ada perubahan. Kita juga harus mempersiapkan diri menaikkan pasangan pelapis agar Owi/Butet tidak sendirian dalam mengemban tugas, khususnya di turnamen-turnamen besar,'' ujar Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI Susy Susanti di Jakarta, Senin (10/4).

Ganda campuran Indonesia tahun ini belum bisa menunjukkan performa memukau di sejumlah turnamen. Setelah gagal membawa gelar di All England dan India Terbuka, sektor ini juga gagal membawa pulang gelar Malaysia Terbuka SUper Series Premier.

Satu-satunya ganda campuran yang berhasil mencapai semifinal adalah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Namun mereka pun akhirnya harus menyerah saat menghadapi wakil Tiongkok Lu Kai/Huang Yaqiong 8-21, 16-21 di Malaysia.

Padahal, ujar Susy, ganda campuran masih menjadi andalan Indonesia meraih gelar di samping ganda putra.

Susy mengatakan sejauh ini tim pelatih masih mencari pasangan yang tepat sebagai penerus langkah Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir atau Praveen Jordan/Debby Susanto. Beberapa nama pun telah dipersiapkan, di antaranya Ronald Alexander/Melati Daeva Oktaviani, Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika, Hafiz Faisal/Shela Devi Aulia, Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widhaja.

''Mungkin saja kita mencoba pasangan senior dan junior seperti Tontowi/Gloria. Tapi, semua butuh kerja keras karena pada dasarnya kematangan pemain itu dibutuhkan, teknik permainan yang lebih matang, antisipasi dan juga teknik pukulan itu harus lebih ditingkatkan lagi,'' tandas Susi.

Di Malaysia lalu Indonesia hanya meraih gelar dari ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuldjo/Marcus Fernaldi Gideon. Gelar tersebut menjadi yang ketiga bagi Kevin/Marcus dalam jangka waktu satu bulan, setelah sebelumnya juga meraih All England dan India Terbuka 2017.

Susi pun berharap sektor ganda campuran bisa memetik pelajaran dari pasangan ganda putra. Khususnya Praveen/Debby yang saat di All England gagal mempertahankan gelar juara.

''Semangat pantang menyerah dari Kevin/Marcus di lapangan itu betul-betul patut ditiru. Jadi, untuk Praveen/Debby seharusnya bisa menjadi pembelajaran diri agar dalam mencari poin itu betul-betul siap,'' tukas Susy.

Begitu pula dengan pasangan Tontowi/Liliyana yang menurut Susy harus memiliki motivasi lebih besar untuk bisa mencapai prestasi tertinggi di setiap turnamen. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya