Kalsel tidak Lagi Andalkan Batu Bara

PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan tidak lagi mengandalkan sektor tambang batubara dan mengalihkan pada pembangunan sektor ketahanan pangan dan pariwisata.

Hal ini dikemukakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalsel, Nurul Fajar Desira, Kamis (6/4) menanggapi pelaksanaan Musrenbang Provinsi Kalsel, Rabu (5/4).

"Dalam musrenbang tingkat provinsi kita sepakat bahwa Kalsel tidak lagi mengandalkan sektor tambang untuk pembangunan tetapi kita akan mengembangkan sektor pangan dan pariwisata," tuturnya.

Selain dua sektor tersebut Kalsel merencanakan pengembangan bidang industri pengolahandan sektor perdagangan guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Kalsel fokus untuk mengembangkan kawasan industri Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu yang dinilai paling siap, karena tersedianya fasilitas seperti pelabuhan, bandara dan industri seperti pabrik baja.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan ada beberapa fokus yang dibahas dalam musrenbang diantaranya pengembangan tiga kawasan strategis nasional (KSN) yakni Rantau Kabupaten Tapin,Jorong di Kabupaten Tanahlaut dan Batulicin, di KabupatenTanah Bumbu.

"Hasil musrenbang ini akan disampaikan langsung ke presiden agar mendapat perhatian dari pemerintah pusat," ucapnya.

Hal itu termasuk rencana pembangunan jalan tol, pengembangan Bandara Syamsudin Noordan jalan lintas Barat mulai dari Marabahan, Margasari, Negara hingga Amuntai.

Melalui pengembangan sektor pertanian, industri pengolahan, pariwisata dan perdagangan itu, diharapkan terjadi peningkatanpertumbuhan ekonomi Kalsel, indek pembangunan manusia (IPM) serta penurunan angka kemiskinan dan pengangguran. Angka kemiskinan Kalsel saat ini sebesar 4,52% berada di posisi tiga terkecil di Indonesia. (OL-5)