Jalan Lintas Timor Sudah Bisa Dilewati Kendaraan

JALAN Lintas Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur yang terputus karena banjir dan jembatan putus pada Rabu (5/4) petang, sudah bisa dilewati kendaraan, Kamis (6/4).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur Tini Thadeus mengatakan pekerja telah membangun jalan darurat di samping jembatan putus di kilometer 68 Kelurahan Bokong, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang.

Namun kendaraan yang melintas masih terbatas pada roda dua dan empat, sedangkan kendaraan roda enam atau lebih belum diperbolehkan lewat hingga ruas jalan benar-benar aman bagi kendaraan berat.

"Saat ini arus transportasi sudah kembali normal melalui jalan darurat," kata Tini.

Tini mengatakan escavator sudah ditempatkan di lokasi kejadian karena sebelum terjadi musibah, jembatan yang roboh tergerus banjir tersebut dalam perbaikan.

Sebelum banjir, pekerja juga sudah membangun jalan alternatif bagi kendaraan bermotor, namun jalan tersebut akhirnya hancur terbawa banjir.

Sementara itu Jalan Fimono yang menghubungkan Kecamatan Amanuban Timur, Timor Tengah Selatan dengan lima kecamatan di kabupaten tersebut juga putus total akibat banjir. Lima kecamatan itu ialah Amanuban Timur, Amanuban Utara, Toianas, Boking, dan Amanatun Selatan.

Menurut Tini, jalan tersebut putus di Desa Teluk, Kecamatan Amanuban Timur sepanjang 15 meter dan kedalaman sekitar tujuh meter.

"Saat ini masyarakat sedang bergotong royong menimbun jalan agar bisa dilewati kendaraan bermotor," ujarnya.

Musibah banjir juga melanda lima desa di Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka dengan ketinggian mencapai satu meter. Desa-desa yang tergenang ialah Wederok, Lamudur, Forekmodok, Kleseleon, dan Motaulun.

Musibah tersebut tidak menimbulkan korban jiwa karena warga menyelamatkan diri ke rumah-rumah panggung, namun tanaman milik warga seperti jagung dan umbi-umbian rusak.

"Saat ini banjir sudah surut tetapi meninggalkan lumpur di jalan dan rumah penduduk," ujarnya. (OL-5)