Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BANJIR bandang dan longsor menerjang 6 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Jatim. Banjir terjadi setelah adanya hujan turun di sejumlah kawasan selatan kabupaten setempat lebih dari enam jam sejak, Senin (3/4) petang. Akibatnya, sedikitnya 351 rumah terendam banjir dengan ketinggian hingga 150 sentimeter (cm).
Banjir juga membuat sebuah jembatan terputus dan satu lainnya mengalami kerusakkan akibat pondasi jembatan longsor setelah diterjang air bah. Belum dilaporkan adanya korban jiwa dalam kejadian ini. Sedangkan, kerugian materi masih dalam pendataan.
Ke -6 wilayah yang terdampak banjir bandang itu meliputi Kecamatan Sekar, Dander, Ngraho, Margomulyo, Tambakrejo, dan Ngambon. Berdasarkan data sementara yang berhasil dihimpun dari Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyebutkan, banjir banjir yang terjadi di sejumlah kawasan itu berlangsung sejak Senin petang hingga Selasa dinihari.
Mulanya banjir mengenangi 69 rumah di tiga desa di Kecamatan Sekar, setelah hujan deras menguyur kawasan setempat. Ketiga desa yang tergenang banjir itu antara lain Desa Bobol sebanyak 31 rumah, Miyono 17 rumah dan Sekar 21 unit rumah. Banjir juga merendam jalan poros penghubung Desa Miyono -Bareng-Bobol tergenang setinggi sekitar 15 cm.
Di Kecamatan Dander, banjir akibat luberan Sungai Sumberwuluh juga mengenangi sejumlah rumah dan merendam lahan pertanian serta jalan dengan ketinggian sekitar 30 cm.
Bencana serupa juga terjadi pada 3 desa di Kecamatan Margomulyo. Akibat banjir itu, sebanyak 48 rumah terendam banjir akibat karena derasnya luapan arus sungai dengan ketinggian 1 m-1,5 meter. Rinciannya, pada Desa Geneng jumlah rumah terdampa sebanyak 17 rumah, Dusun Geneng 12 rumah, Desa Margomulyo 16 rumah, Dusun Jepang 10 rumah, Dusun Kaligede 6 rumah dan Dusun Pleret, Desa Meduri, 1 rumah.
Di Kecamatan Ngraho, banjir bandang juga mengakibatkan 163 rumah tergenang banjir hingga ketinggian 1,5 meter. Rumah terdampak itu berada di Desa Ngraho sekitar 13 rumah dan Desa Kalirejo sekitar 150 rumah.
"Ya, ini data sementara dan pendataan masih terus kami lakukan di lokasi bencana," ungkap Kepala Pelaksana Harian Kantor BPBD Pemkab Bojonegoro, Andik Sudjarwo kepada Media Indonesia, Selasa (4/4) siang.
Dikatakannya, banjir juga merusak jembatan penghubung Desa Ngrancang-Dukuh Nglombo di Kecamatan Tambakrejo. Beberapa bagian jembatan rusak parah ambrol akibat terjangan banjir bandang di kawasan setempat. Bahkan, terjangan air bah Kalidandang Desa Napis juga mengakibatkan sebuah jembatan terputus.
Tak hanya itu, dikabarkan di sekitar lokasi juga terdapat 4 rumah warga setempat yang hanyut. Namun, pihak BPBD setempat belum memberikan keterangan resmi terkait rumah yang hanyut akibat banjir bandang tersebut. "Tim Kami masih terus bekerja," kilahnya. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved