Wakil SBY Mulai Sosialisasi Jatim 1

04/4/2017 08:51
Wakil SBY Mulai Sosialisasi Jatim 1
(ANTARA/M RISYAL HIDAYAT)

PARTAI Demokrat masih menunggu hasil survei untuk menentukan kelayakan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengikuti Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim) 2018.

"Masih harus menunggu survei, apakah layak atau tidaknya beliau maju," ujar anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Soekarwo di Surabaya, kemarin (Senin, 3/4).

Menurut dia, partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu akan menjadikan hasil survei sebagai pertimbangan. "Survei nanti yang memutuskan apakah Nurhayati dipertimbangkan atau tidak. Tunggu saja," ucap pria yang kerap disapa Pakde Karwo itu.

Soekarwo juga memandang wajar saja bila Nurhayati sudah berkeliling Jatim. "Siapa pun boleh melakukan itu, tapi tergantung hasil survei," kata pria yang juga menjabat Ketua DPD Partai Demokrat Jatim itu. Soekarwo menambahkan, Partai Demokrat akan mengumumkan kandidat untuk pilkada Jatim pada September.

Ada sejumlah nama yang digadang-gadang berkompetisi dalam Pilkada Jatim 2018, seperti Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Banyuwanti Azwar Anas, dan Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa.

Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim Renville Antonio mengakui nama Nurhayati disebut sejumlah pengurus daerah telah melakukan sosialisasi, seperti Ponorogo, Trenggalek, Blitar, Malang, dan Batu.

Menurut dia, kegiatan Nurhayati memang belum terlihat banyak media. "Beliau kan gerilya dan menyen-tuh bagian bawah sehingga tidak kelihatan."

Pengamat politik dari The Initiative Institute Airlangga Pribadi mengatakan munculnya Nurhayati bisa menjadi kuda hitam dalam pilkada. . "Semuanya serbamungkin, terlebih jika yang bersangkutan mampu me-yakinkan Soekarwo," ujarnya.

Untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas, kata dia, Nurhayati harus bekerja ekstra keras. "Sudah mepet sehingga perlu kerja keras untuk menaikkan elektabilitas, kemudian komunikasi dengan partai politik lain juga harus dilakukan karena Partai Demokrat harus berkoa-lisi," tutur akademisi Universitas Airlangga Surabaya itu.

Survei calon
DPP Partai Golkar akan menyurvei delapan bakal calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan ma-ju dalam pilkada 2018.

Survei bertujuan mengetahui elektabilitas dan popularitas para calon sebelum ditetapkan sebagai calon gubernur. "Kita masih menunggu (survei) dari DPP," kata Sekretaris DPD Partai Golkar NTT Thomas Tiba.

Dua di antara kandidat ialah anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), yakni Ibrahim Agustinus Medah dan Paul Liyanto.

Calon lainnya Ketua DPRD NTT Anwar Pua Geno, Bupati Sumba Timur Gideon Mbilijora, Bupati Sumba Tengah Umbu Sapi Pateduk, Bupati Manggarai Timur Yoseph Tote, dan dua anggota DPP Partai Golkar yakni Josef Nae Soi dan Melkiades Laka Lena.

Dia mengakui, meski Musyawarah Daerah (Musda) DPD Golkar NTT pada Agustus 2016 telah menetapkan Ibrahim Medah sebagai bakal calon gubernur, keputusan akhir ada di DPP Partai Golkar.

Tiga daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga menggelar pilkada pada 2018. Parpol bertekad merebut kemenangan di tiga daerah tersebut. Menurut anggota DPRD Babel dari Partai Golkar Djunaidi Thalib, partai berlambang pohon beringin itu menargetkan kemenangan di Kota Pangkalpinang.

Adapun Sekretaris DPW Partai NasDem Babel Robert Aritonang mengaku fokus di Bangka dan Belitung. "Dari ketiga daerah itu kita fokus untuk menang di Bangka dan Belitung saja," kata Robert.(PO/HJ/RF/Ant/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya