Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
TIGA minggu lalu sebelum bencana tanah longsor melanda Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, tanah di sekitar bukit tidak jauh dari dusun, mulai terlihat retak-retak. Namun, warga di dusun itu tetap beraktivitas menanam jahe. Mereka tidak terusik dengan munculnya retakan di bukit.
"Sekitar tiga minggu lalu diketahui bukit mengalami retakan kurang lebih 30 cm. Retakan terus bertambah menjadi 9 meter dalam sepekan. Kemudian bertambah lagi menjadi 15 meter. Jadi dalam tiga minggu retakan terus bertambah. Pada Rabu (31/3), retakan menjadi 20 meter," ungkap Kepala Dusun Tangkil, Misnan, kemarin.
Menurutnya sudah berkali-kali ia meminta warga mewaspadai retakan tanah di bukit. "Malah saya sudah meminta warga untuk mengungsi karena retakan terus bertambah panjang. Tapi, warga di situ tidak mau pindah. Tidak mau mengungsi sementara.
"Dalam sepekan terakhir, cuaca di Dusun Tangkil dilanda hujan deras. Lokasi retakan tanah pun diguyur hujan dalam beberapa hari. "Pada saat hujan deras itu, saya sudah meminta masyarakat segera meninggalkan rumah, dan cari tempat yang aman. Tapi, mereka tidak mau pindah," ujarnya dengan suara kesal.
Misnan pun mencari tahu apa yang menyebabkan warga tidak pindah. Ternyata, alasannya retakan tanah tidak hanya di Dusun Tangkil, tapi di daerah lain.
"Desa-desa lain juga ditemukan tanah retak dan proses terjadinya retakan cukup lama. Mereka anggap itu tidak berbahaya. Makanya mereka tak mau pindah. Tapi, saat terjadi tanah longsor, masyarakat baru menyadari. Sekarang mereka pindah ke desa lain. Ada juga yang menginap di Puskesmas Pulung sambil menunggui anggota keluarga yang dirawat di sana.
Kini lokasi longsoran yang di dalamnya masih ada puluhan korban, diberi tanda dengan mengibarkan bendera Merah Putih. Dusun Tangkil yang semula dipenuhi rumah dan perkebunan jahe, kini menjadi perbukitan baru karena muncul gundukan tanah yang mengubur dua RT, yakni RT 2 dan RT 3.
Ratusan orang berkerumun di gundukan tanah tersebut. Wajah mereka seperti tidak percaya karena bencana telah mengubah kehidupan mereka. Longsoran yang terjadi kemarin pada pukul 08.00 WIB itu telah mengubah keadaan desa itu dalam sekejap saja. Sumanto, 38, salah seorang keluarga korban hanya termangu di depan gundukan tanah. Ia menyebutkan dua saudaranya yang sedang memanen jahe tertimbun longsoran.
"Saya diberi tahu ada longsor saat masih di pasar. Saya langsung lemas dan menangis mengetahui dua saudara saya menjadi korban longsor," kata Sumanto sambil menangis. Sunarwoto/N-3
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved