Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PENGGUNAAN pestisida oleh petani di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kerap melebihi kebutuhan yang ditentukan. Beberapa waktu lalu, dua petani ditemukan meninggal dunia saat tengah menyemprotkan pestisida.
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat, Liferdi, mengungkapkan, petani di Indramayu, Cirebon, dan Brebes seringkali menggunakan pestisida dua kali lebih banyak daripada takaran yang dibutuhkan.
"Ini disebabkan kurangnya pemahamanan mereka terhadap pestisida," kata Liferdi saat sosialisasi penggunaan pestisida yang aman kepada petani, petugas penyuluh, Babinsa, dan anggota Koramil di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, Jumat (24/3).
Dijelaskan Liferdi, penggunaan berlebihan itu di antaranya akibat pemahaman yang keliru di kalangan petani mengenai pestisida. Mereka menganggap pestisida merupakan obat.
"Padahal, pestisida merupakan racun pembunuh OPT (organisme pengganggu tumbuhan)," kata Liferdi.
Selain itu, tidak sedikit pula petani yang mengoplos atau mencampur berbagai jenis pestisida. Padahal, pengoplosan tersebut justru bisa menghilangkan fungsi pestisida. Dampaknya, mereka pun terus menambah penggunaan pestisida.
Sosialisasi penggunaan pestisida tersebut merupakan langkah yang langsung diambil Liferdi dan jajarannya menyusul adanya 2 petani di Kabupaten Indramayu yang meninggal diduga akibat keracunan pestisida.
Dugaan tersebut muncul karena kedua korban yang meninggal di lokasi dan waktu berbeda tersebut meninggal di areal persawahan. Saat kejadian, keduanya sedang bekerja menyemprotkan pestisida. Bahkan, mereka masih menggendong tangki penyemprot pestisida.
"Tapi untuk mengetahui penyebab kematian kedua petani itu memang medis yang bisa memastikannya," kata Liferdi.
Pihaknya hanya melakukan langkah antisipasi agar tidak ada kejadian buruk akibat penggunaan pestisida.
Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, Takmid, menyebutkan, kedua petani yang meninggal diduga akibat keracunan pestisida itu masing-masing warga Desa Lombang, Kecamatan Juntinyuat, yang meninggal pekan lalu, dan warga Desa Juntiweden, Kecamatan Juntinyuat, yang meninggal dua pekan lalu.
"Dilihat dari tanda-tanda keracunan pada korban memang tidak nampak," kata Takmid.
Namun demikian, mereka mengantisipasi agar tidak ada korban-korban berikutnya akibat pestisida. Karenanya Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu bekerja sama dengan BPTP Jawa Barat untuk menyosialisasikan penggunaan pestisida yang aman dan benar. Diharapkan, petani, petugas penyuluh, Babinsa, serta anggota Koramil yang hadir dalam sosialisasi itu bisa menyebarkannya kepada petani lainnya.
Peneliti utama BPTP Lembang, Tonny K Moekasan, menjelaskan, penggunaan pestisida yang baik dan benar harus memenuhi sejumlah ketepatan.
"Tepat sasaran, tepat mutu, tepat jenis, tepat waktu penggunaan, tepat dosis, dan tepat cara penggunaannya," kata Tonny.
Untuk tepat sasaran, maka jenis pestisida yang digunakan harus sesuai dengan OPT-nya. Sedangkan tepat mutu yaitu pestisida yang digunakan harus bermutu baik, terdaftar, dan diizinkan oleh Komisi Pestisida.
Untuk tepat jenis, pestisida tidak boleh dioplos. Tepat waktu, penggunaannya harus dilakukan sore hari, yaitu pukul 16.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB ketika suhu menurun. Sedangkan tepat dosis, yaitu penggunaan pestisida harus sesuai takarannya.
"Pestisida juga harus tepat cara penggunaannya," kata Tonny. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved