Angin Kencang Sapu Kawasan Prambanan, Belasan Rumah Rusak

Agus Utantoro
23/3/2017 20:21
Angin Kencang Sapu Kawasan Prambanan, Belasan Rumah Rusak
(ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

KAWASAN Prambanan selatan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (23/3), sekitar pukul 15.00 WIB disapu angin kencang. Akibatnya, belasan rumah mengalami kerusakan.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Makwan, menjelaskan, sampai saat ini tim BPBD dibantu TNI, Polri, relawan, dan masyarakat berada di lapangan untuk melakukan identifikasi dan pencatatan keperluan yang mendesak.

Menurut dia, angin kencang yang terjadi selama beberapa menit itu menyebabkan antara lain genting sejumlah rumah beterbangan, pohon tumbang, dan satu kompleks persekolahan, yakni Muhammadiyah Boarding School, mengalami kerusakan di bagian atapnya.

"Namun, sejauh ini tidak dilaporkan adanya korban yang luka maupun korban jiwa," jelasnya.

Makwan mengemukakan, pihaknya siap mengirimkan bantuan langsung kepada masyarakat jika kemudian diperlukan. Ia menambahkan, BPBD telah menyiapkan bantuan berupa tenda, logistik untuk gotong royong, dan peralatan lain yang diperlukan. Koordinasi dengan kalangan relawan jika memang diperlukan pengerahan tenaga bantuan juga telah disiapkan.

Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta menyiapkan 1.000 karung yang akan diisi pasir untuk penanganan sementara talud Sungai Belik yang longsor di Klitren, Yogyakarta. Penanganan dilakukan sementara dengan karung yang diisi pasir.

"Kami sudah distribusikan karungnya, nanti yang akan mengerjakan adalah BPBD Kota Yogyakarta bersama warga sekitar," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta, Aki Lukman, Kamis petang.

Ia menyebutkan, sambil melakukan penanganan sementara, Dinas PUPKP Kota Yogyakarta akan melayangkan surat ke Balai Besar Wilayah Serayu-Opak (BBWSO) untuk meminta izin melakukan perbaikan talud longsor Sungai Belik di Klitren dan sekaligus memperbaiki talud Sungai Belik yang sudah retak-retak di sekitar Jembatan Tunjung.

"Bagaimana pun juga, kawasan sungai adalah kewenangan BBWSO sehingga kami harus meminta izin mereka," kata Aki seraya memperkirakan kebutuhan dana untuk perbaikan talud di Klitren mencapai Rp140 juta. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya