Kapolres Cimahi Minta Warga tidak Terpancing Isu Penculikan Anak

Depi Gunawan
22/3/2017 21:59
Kapolres Cimahi Minta Warga tidak Terpancing Isu Penculikan Anak
(thinkstock)

MASYARAKAT diminta tenang dan tidak resah dengan isu penculikan anak yang belakangan ramai diperbincangkan. Selain itu, warga juga diminta tidak langsung percaya dengan isu yang disebarkan pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut.

Pernyataan itu disampaikan Kapolres Cimahi, AKBP Ade Ary Syam Indradi, saat menanggapi banyaknya isu penculikan yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan masyarakat.

"Masyarakat harus tenang, jangan terpancing isu yang isinya belum tentu benar. Sampai hari ini, daerah kami masih aman dari aksi penculikan anak," kata Ade saat menyambangi sekaligus patroli ke warga Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (22/3).

Dalam sepekan terakhir, warga dihebohkan dengan dua isu penculikan anak melalui pesan di media sosial. Yang pertama, isu penculik anak yang dilakukan warga dengan berpura-pura sebagai orang gila.

Dalam pesan yang disertai foto itu, seorang pria yang diikat tangannya berpura-pura sebagai orang sakit jiwa membawa satu orang anak yang dimasukkan ke dalam karung di daerah Pojok, Kota Cimahi.

Serta yang kedua, peredaran video rekaman kamera pengintai (CCTV) selama 30 menit yang menurut pengirim gambar dilakukan di Masjid Agung Cimahi. Dalam isi video itu, pelaku menunggu jemaah yang salat hingga gerakan sujud, lalu langsung pelaku berusaha menyeret anak yang menjadi target.

Setelah berkoordinasi dengan pihak DKM, lanjut dia, kasus ini memang tidak terjadi di Cimahi karena berdasarkan ciri-ciri dalam video, bentuk pilar masjid, warna karpet, serta pintu masjid jauh berbeda dengan yang ada di Masjid Agung Cimahi.

"Dua kejadian itu tidak benar terjadi di Cimahi, kita sudah kroscek ke lapangan. Info itu semuanya hoax," jelasnya.

Kapolres mengimbau, apabila menerima suatu pesan yang kebenarannya masih simpang siur, sebaiknya sebelum menyebarkannya lagi ke masyarakat, lebih baik mengkrosceknya terlebih dulu ke aparat berwajib agar tidak menimbulkan keresahan.

"Kami harap dalam setiap menerima informasi, tolong jangan langsung disebar jika belum ada kepastiannya. Lakukan juga konfirmasi kepasa pengirim info untuk memastikan kebenaran info tersebut," bebernya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya