Ojek Daring Didemo di Mana-Mana

MI
21/3/2017 08:35
Ojek Daring Didemo di Mana-Mana
(Sejumlah calon penumpang yang telantar diangkut dengan truk milik Satpol PP akibat dampak dari aksi mogok angkutan kota di Kota Bogor---MI/Dede Susianti)

RATUSAN pengemudi becak bermotor (betor) di Medan, Sumatra Utara (Sumut), yang tergabung dalam Solidaritas Angkutan Transportasi Umum (SATU) kembali berunjuk rasa menolak kehadiran angkutan berbasis online (daring), kemarin (Senin, 20/3).

Dalam aksi yang digelar di DPRD Sumut, para pengemudi betor meminta ketegasan pemerintah dengan maraknya jasa transportasi daring di Medan seperti Go-Jek, Grab, dan Uber.

"Kami melakukan aksi ini karena keberadaan angkutan online ini melanggar UU 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Sudah ada aturan dan ketentuan yang mereka langgar. Makanya hari ini kami meminta pertanggungjawaban DPRD," ucap Sekjen SATU Nasrizal dalam orasinya.

Para pengemudi becak juga menyatakan ketidakpuasan mereka dengan sikap pemerintah. Menurutnya, pemerintah daerah dan pemerintah pusat terkesan saling lempar tanggung jawab terkait dengan persoalan ini.

"Kemarin di Dinas Perhubungan Medan, hasilnya mengambang. Tuntutan kami tutup angkutan berbasis aplikasi online, yang dibicarakan peremajaan becak. Pemerintah pusat menyatakan menyerahkan kepada pemerintah daerah," protes Nasrizal.

Dia menjelaskan pendapatan pengemudi becak turun drastis pascaoprerasional angkutan berbasis aplikasi daring. "Sebelum ada angkutan (online), biasanya kami bawa pulang Rp50 ribu-Rp70 ribu per hari. Sekarang dari pagi narik, paling dapat Rp20 ribu. Apa cukup Rp20 ribu untuk makan?" tambahnya.

Unjuk rasa serupa juga terjadi di Bogor, Jawa Barat. Angkutan kota dari beberapa trayek di wilayah Bogor mogok beroperasi sehingga menyebabkan para penumpang telantar.

Aksi mogok angkot itu sebagai bentuk protes atas keberadaan angkutan daring baik motor maupun taksi/mobil. Beberapa trayek yang mogok yakni trayek Pagelaran-Cibinong, Salabenda-Pasar Anyar, Pasar Anyar-Citeureup, Sukasari-Bubulak, Parung-Bogor, Ciomas-Merdeka, dan Bubulak-Pasir Kuda-Sukasari.

Di Lampung, sopir angkutan kota trayek Tanjungkarang-Telukbetung siap demo bila ada ojek daring beroperasi di wilayah mereka. "Kalau masuk (ojek daring), kita pasti demo. Pendatang baru enggak bisa datang begitu saja," kata Asnawi, sopir bus di Telukbetung. (PS/DD/EP/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya