Jurnalis Perempuan di Palu Meninggal Dunia Diduga Dianiaya Suami

M Taufan SP Bustan
17/3/2017 22:50
Jurnalis Perempuan di Palu Meninggal Dunia Diduga Dianiaya Suami
(Ilustrasi thinkstock)

SEORANG wartawati Harian Palu Ekspres (Fajar Grup) Maria Yeane Agustuti, 34, meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke Rumah Sakit Balai Keselamatan (BK) Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (17/3).

Korban ditemukan keluarga terbungkus selimut di kamar kos-kosan miliknya di Jalan Tanjung Maninbaya, Kelurahan Tatura Utara, Kecamatan Palu Selatan, sekira pukul 11.00 Wita.

Kepergian Manda, sapaan akrab Maria Yeane, diduga karena penganiayaan yang dilakukan suaminya sendiri.

Adik korban, Frans, mengatakan, sebelumnya Kamis (16/3) kemarin sekitar pukul 20.00 Wita, terjadi pertengkaran antara korban dan suaminya bernama Rinu Yohanes.

Beruntung, pertengkaran tersebut berhasil dilerai oleh Frans yang juga memediasi permasalahan tersebut.

"Mereka dari malam sampai dini hari bertengkar," tuturnya kepada sejumlah wartawan di kamar jenazah Rumah Sakit BK Palu, tadi malam.

Frans, sama sekali tidak menyangka korban akan meninggal dunia dengan kondisi tragis seperti itu. Pasalnya, saat pagi ia mengira bahwa korban sudah berangkat kerja karena motor milik korban sudah tidak ada.

"Tapi setelah kita dobrak pintu kosnya, Manda sudah terbungkus dan mukanya ada memar," terangnya.

Berdasarkan informasi yang beredar, Manda diduga menjadi korban penganiayaan. Pasalnya, sekitar pukul 20.00 Wita, adik korban sempat mendapat pesan singkat (SMS) dari korban yang bertuliskan, 'Papa Rinu Yohanes masih pakai narkoba'.

Kemudian, Frans datang ke indekos korban. Pada saat itu, korban dan suaminya sedang bertengkar hanya karena uang hilang. Percekcokan tersebut berhasil diredam setelah Frans memediasi permasalahan tersebut dan kembali ke rumahnya.

Pada pukul 11.00 Wita, kakak Frans kembali ke kos korban. Saat itu pintu kos dalam keadaan terkunci.

Tak menunggu lama akhirnya Frans terpaksa membuka pintu kos menggunakan obeng. Korban ditemukan dalam keadaan terbungkus selimut.

Frans sempat memanggil dan menyentuh, tetapi korban tak bergerak lagi. Saat itu wajah korban sudah berwarna biru dan bibir korban berwarna hitam.

Akhirnya, Frans langsung membawanya ke RS BK untuk dilakukan pertolongan. Namun, nyawa Manda tak tertolong lagi.

Higga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait kejadian tersebut. Namun, pihak kepolisian saat ini telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta melakukan visum.

Berdasarkan hasil pantauan di beberapa bagian tubuh Manda terdapat memar dan di bagian leher terlihat belas lilitan tali. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya