Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PROSES reka ulang kasus kekerasan saat Pendidikan Dasar Mahasiswa Pecinta Alam UII Yogyakarta dilakukan kemarin (Senin, 13/3). Sayangnya, dua tersangka, yakni M Waluyo dan Angga Septiawan, tidak dihadirkan di lokasi kejadian di Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Aksi kedua tersangka diperagakan dua anggota Polres Karanganyar. "Setelah melihat rekonstruksi, saya tidak bisa membayangkan betapa kerasnya perlakuan yang diterima anak saya," ungkap Syafei, orangtua Ilham Nurgadmi, peserta diksar yang tewas.
Proses peragaan ulang kasus kekerasan diksar mapala yang menghadirkan 37 mahasiswa peserta diksar sempat terhenti karena hujan deras. Saat akan dimulai, lokasi juga masih diselimuti kabut. "Tersangka tidak dihadirkan karena pertimbangan penyidik. Itu hak penyidik," kata Wakil Kapolres Karanganyar Komisaris Prawoko.
Selain penyidik, reka ulang juga dihadapi tim dari Kejaksaan Negeri Karanganyar, yang dipimpin Kepala Seksi Pidana Umum Heru Prasetya dan petugas Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban. Ada 55 adegan yang diperagakan.
Penjagaan ketat juga dilakukan ratusan petugas Dalmas Polres Karanganyar. Adegan pertama ialah sambutan dari panitia diksar yang menyatakan lokasi itu sebagai lembah penyiksaan. Ditekankan juga, panitia ialah pihak yang tidak pernah salah.
Seusai penyambutan, kegiatan fisik langsung dilakukan. Peserta diksar harus bergulung-gulung di medan dan merayap. Kekerasan pun terjadi, dari tamparan hingga tendangan ke dada dan perut.
"Sebenarnya saya ingin bertanya kepada pelaku mengapa mereka tega melakukan kekerasan itu. Sayang, keduanya tidak bisa datang," lanjut Syafei.(WJ/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved