Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KEBERADAAN transportasi berbasis online rupanya belum bisa sepenuhnya diterima operator taksi di berbagai daerah. Setelah adanya protes dari operator taksi atau ojek konvensional di beberapa daerah seperti di Tangerang dan Bandung baru-baru ini, kini protes serupa dilakukan oleh sopir taksi konvensional di Balikpapan.
Sopir taksi (argometer) dan angkutan kota di Balikpapan berencana mogok massal lantaran masih adanya taksi online yang beroperasi, padahal pemerintah Kota Balikpapan melalui dinas perhubungan telah memberikan surat penghentian operasional Go Car untuk sementara waktu pada awal Februari lalu.
Ketua Pengurus Asosiasi Pengusaha Pengemudi Taksi Argo Balikpapan, Hamzah mengemukakan aksi mogok massal yang direncanakan itu akan diikuti ratusan sopir dan pelaku jasa transportasi.
"Kami mau solusi. Pertemuan terakhir, katanya tak bisa dilakukan apa-apa dengan alasan server dan sebagainya itu di Jakarta. Sudah dihentikan tapi faktanya masih beroperasi," ujarnya, Jumat (10/3).
Ia menyarankan jika tak ada titik temu dalam menyelesaikan masalah ini akan dilakukan uji petik. Uji petik itu harus dilakukan, tinggal bagaimana Pemkot Balikpapan. "Kalau pemkot angkat tangan, berarti sama saja tidak mencari jalan," keluh Hamzah.
Hal yang sama diungkapkan Ketua Forum Angkutan Kota Balikpapan, Burhanuddin Noer yang kecewa lantaran taksi online masih beroperasi. Menurut dia, Pemkot Balikpapan sebagai wasit yang mengawal peraturan, dinilai tidak fair dalam persoalan transportasi ini.
Pemkot, kepolisian dan seluruh instansi dan penyedia aplikasi telah duduk bersama. Saat itu disepakati beberapa opsi, termasuk uji petik terhadap taksi gelap berbasis online itu. Hingga dibentuknya satuan tugas yang belum nyata di lapangan.
Merespons ancaman pengelola taksi konvensional itu, Pemkot Balikpapan secara tegas menyatakan tidak bisa serta-merta mengeluarkan kebijakan penutupan kegiatan usaha perusahaan, terlebih yang banyak menunjang tenaga kerja. Seperti taksi dan ojek online.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Balikpapan, Tirta Dewi menegaskan, munculnya aplikasi layanan kendaraan berbasis teknologi Informasi harus didukung. Alasannya, hal itu sebagai bentuk kreativitas dan inovasi yang mengikuti perkembangan zaman. Namun demikian Tirta menekankan agar perusahaan terkait tetap memperhatikan kelengkapan perizinan. Sehingga tidak berbenturan dengan aturan perundang-undangan.
Ia menekankan persaingan bisnis harus dilakukan dengan cara sehat. Jangan sampai dilakukan dengan kasar apalagi menggunakan hukum rimba.
Sisi positifnya kelahiran pelayanan transporatasi melalui aplikasi mampu melahirkan persaingan kerja. "Ini perlu sebagai wujud kreativitas menjawab tantangan dan keinginan dari pelanggan," pungkasnya.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved