Sambil Liburan, Rombongan Raja Jalankan Bisnis dari Bali

Arnoldus Dhae
10/3/2017 10:42
Sambil Liburan, Rombongan Raja Jalankan Bisnis dari Bali
(ANTARA/Fikri Yusuf)

TAK hanya berlibur, rombongan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud juga menjadikan Bali sebagai tempat pertemuan bisnis. Sebagian rombongan diketahui sering pulang-pergi dari Bali ke Jepang, Maladewa, dan Arab Saudi.

Hal itu dikemukakan Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose, kemarin (Kamis, 9/3). "Jadi, mereka menjadikan Bali ini sebagai tempat pertemuan, rapat, lalu mereka pergi ke negara lain untuk tujuan kenegaraan," ujarnya.

Seperti diketahui, rombongan Kerajaan Arab Saudi memutuskan memperpanjang liburan mereka di Bali yang tadinya berakhir Kamis (9/3) menjadi Minggu (12/2) mendatang.

Selain ke tempat wisata, ujar Petrus, banyak rombongan raja mendatangi mal, tempat hiburan, dan restoran di Bali. "Terutama dari sore hingga malam hari. Makanya pengamanan di waktu malam akan diperketat," bebernya.

Kemarin, pihaknya mengamankan pria bernama Presli Simon Situmeang, 51, karena ingin menerobos hotel tempat Raja Salman menginap di Nusa Dua.

Kepada polisi, Simon mengaku ingin bertemu Putri Deena Aljuhani Abdulaziz yang tak lain istri Pangeran Sultan bin Fahd bin Nasser bin Abdulaziz. "Kita masih memeriksa apakah yang bersangkutan dalam kondisi waras atau tidak?" ucap Petrus.

Dalam paspor keluaran 2015 yang dimilikinya, Simon tercatat lahir di Jakarta Timur. Sebelumnya, polisi telah mengamankan dua perempuan penerobos kediaman Raja Salman. Keduanya dinyatakan mengalami gangguan jiwa.

Terkait dengan pelaksanaan salat Jumat, hari ini, Petrus mengungkapkan belum ada permohonan resmi untuk pengamanannya. "Bisa jadi (di hotel)," katanya.

Secara terpisah, Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al-Shuaibi mengungkapkan hingga kini masih ada lebih dari 1.011 rombongan raja yang berada di Bali.

Ia pun mengklarifikasi guyon teror bom dari salah satu warganya di pesawat Lion Air rute Denpasar-Jakarta, Rabu (8/3) sore. Dalam pesawat itu, Aljohani Dakheelallah Awdah M, 58, warga Arab Saudi, dilaporkan penumpang lain karena menyebut pesawat akan meledak.

Atas kejadian itu, Osama meminta maaf. Ia menegaskan Aljohani hanya wisatawan biasa. "Saksi asal Filipina itu hanya salah mendengar. Aljohani tidak bisa berbicara bahasa Inggris." (OL/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya