Korban Meninggal Keenam Longsor Limapuluh Kota Ditemukan di Dasar Jurang

Yose Hendra
08/3/2017 18:45
Korban Meninggal Keenam Longsor Limapuluh Kota Ditemukan di Dasar Jurang
(ANTARA/Muhammad Arif Pribadi)

MEMASUKI hari kelima pascabencana longsor di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat, tim gabungan pencarian kembali menemukan korban keenam yang meninggal dunia. Diduga jenazah yang ditemukan merupakan Roni M Rizal, 23, warga Nagari Ladang Rimbo, Kecamatan Sungai Geringging, Kabupaten Padang Pariaman.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Nasriyanti, mengatakan, korban ditemukan di dasar jurang dengan kedalaman sekitar 100 meter dari bahu jalan nasional Sumbar-Riau, Rabu (8/3), sekitar pukul 13.30 WIB.

Saat ditemukan, terangnya, korban yang tertutup material longsor kehilangan kaki kanannya. Oleh karena itu, sambungnya, setelah dievakuasi, tim gabungan terus melakukan pencarian kakinya yang hilang.

Diakui Nasriyanto, pencarian begitu menyulitkan, meski keluarga Roni sudah memberitahukan bahwa mereka kehilangan Roni yang diduga kuat ikut menjadi korban longsor di Jorong Polong Duo, Kenagarian Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru tersebut.

Pihak keluarga pun meyakini jasad yang ditemukan ialah Roni berdasarkan ciri yang ada. Orangtua Roni, Razab, mengatakan, pihaknya meyakini bahwa jenazah itu ialah Roni berdasarkan gelang di tangannya serta gigi palsu yang terpasang pada bagian kiri bawah belakang.

Ditemukannya Roni, menjadikan korban longsor menjadi enam orang. Sebelumnya telah ditemukan Doni Fernandes, 31, Teja, 19, Yogi Saputra, 23, Mukhlis alias Ujang, 45, dan Karudin, 25. Sementara dua korban longsor lainnya berhasil selamat yakni Syamsul Bahri, 22, dan Candra, 42. Mereka merupakan korban dari hantaman longsor terhadap 8 unit mobil di di KM 17 Koto Alam, Pangkalan.

Adapun korban meninggal dari kejadian banjir dan longsor di Kabupaten Limapuluh Kota ialah tujuh orang. Enam korban meninggal akibat longsor, dan satu orang yakni bayi berumur dua tahun meninggal akibat banjir.

Sementara itu, Helikopter Agusta Weslan 139 nomor lambung 1301 bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mendistribusikan logistik ke daerah terisolasi akibat banjir dan longsor yakni Jorong Nenan Nagari (desa adat) Koto Lamo, Galugua, serta beberapa nagari maupun jorong yang sulit dijangkau di Kecamatan Kapur IX.

"Ada sekitar 2.000 jiwa warganya masih terisolasi," ujar Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sumbar, Nasridal Patria.

Kapolres Kabupaten Limapuluh Kota, AKBP Bagus Suropratomo, mengatakan, pendistribusian lewat helikopter, bantuan yang diutamakan ialah selimut dan makanan siap saji.

Sementara Camat Kapur IX Andri Yasmen mengatakan, ada tiga nagari sebetulnya yang terisolasi yakni Galugua, Tanjuang Jajaran, serta Koto Lamo.

"Meski masyarakat pada tiga nagari itu tidak terdampak akibat banjir, karena akses satu-satunya menuju kecamatan tersebut putus total membuat warga tidak bisa mendapatkan pasokan kebutuhan pangan," terangnya.

Menurutnya, untuk menuju Nagari Koto Lamo, saat ini baru masuk satu unit alat berat yang akan memperbaiki akses jalan. Sementara masyarakat Galugua dan Tanjung Jajaran juga sudah menerima bantuan dari tim dengan cara berjalan kaki sehingga pasokan makanan untuk masyarakat pada tiga nagari tersebut hanya mengharapkan dari bantuan.

"Jalan menuju tiga nagari masih putus dan kini masyarakat di sana masih terisolasi akibatnya masyarakat yang hendak menuju ke pasar di Nagari Sialang atau ibu kota kecamatan tidak bisa ditempuh sehingga pasokan pangan dan kebutuhan harian masyarakat sudah menipis. Kini mereka sangat butuh bantuan," tandasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya