Marak, Kekerasan Pascapilkada di Aceh

Amiruddin Abdullah Reubee
07/3/2017 08:00
Marak, Kekerasan Pascapilkada di Aceh
(ANTARA/IRWANSYAH PUTRA)

AKSI kekerasan marak terjadi di Aceh pascapemilihan kepala daerah (pilkada). Dua hari berturut-turut, penembakan terjadi di Aceh Timur dan Kabupaten Pidie.

Penembakan oleh orang tidak dikenal terjadi di posko pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pidie Roni Ahmad (Abu Chik)-Fadhlullah TM Daud di kawasan Desa Seupeng Ulee Cot, Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie, kemarin sekitar pukul 00.30 WIB.

Kejadian itu berlangsung tiba-tiba. Sejumlah orang mengendarai sepeda motor berhenti di sisi utara posko pemenangan dan langsung memuntahkan peluru dari moncong senjata ke arah posko pemenangan.

Setelah itu, pelaku langsung kabur di saat sejumlah relawan masih tiarap di balik dinding beton.

Saat olah tempat kejadian perkara, pihak kepolisian menemukan sebanyak tujuh selongsong peluru dan proyektil jenis senjata laras panjang. Sebelas lubang bekas bekas tembakan terdapat di dinding posko tersebut.

Kapolda Aceh Irjen Rio Septianda Djambak yang mendatangi lokasi berjanji akan mengejar pelaku penembakan. “Kami minta pelaku segera menyerah,” kata dia.

Aksi kekerasan masih berlanjut. Seperti dilaporkan Metro TV, sebuah mobil milik tim Roni Ahmad-Fadhlullah TM Daud, M Yunus Ismail, dibakar orang tidak dikenal. Pembakaran itu terjadi setelah Yunus pulang dari meninjau lokasi posko yang diberondong peluru.

Yunus menjelaskan kepolisian menemukan kertas plastik berwarna biru yang beraroma bensin.

Kapolres Pidie AKB M Ali Khadafi mengatakan pembakaran mobil itu sudah ditangani pihak kepolisian.

Minggu (5/3) dini hari, terjadi penembakan hingga melukai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasional Aceh tingkat Kecamatan Peunaron Juman dan tetangganya, Misno.

Undur penetapan
Sejumlah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan mengundurkan rapat pleno penetapan kepala daerah terpilih menyusul surat edaran KPU Pusat.

Komisioner KPU Banjarnegara, Jawa Tengah, Wardjito mengungkapkan rapat pleno penetapan bupati dan wakil bupati terpilih awalnya digelar pada 8 Maret, tetapi diundur menjadi 13 Maret.

Padahal, sambung dia, KPU Banjarnegara telah siap untuk menetapkan pasangan Budhi Sarwono-Samsuddin sebagai kepala daerah terpilih.

“Ada surat edaran dari KPU Pusat mengenai pengunduran jadwal pleno penetapan untuk seluruh KPU yang tidak ada gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK). KPU Pusat memberikan arahan pleno penetapan setelah 13 Maret. Karena itu, kami mengundur jadwalnya,” jelas Wardjito, kemarin.

Komisioner KPU Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Lodowyk Frederik mengaku masih menunggu surat keterangan dari MK yang menyatakan tidak ada sengketa dalam pilkada Kota Kupang.

“Surat itu sebagai syarat bagi KPU untuk mengusulkan pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang ke pemerintah,” kata Lodowyk.

Dia memperkirakan surat keterangan dari MK baru terbit pada 13 Maret. Walhasil, penetapan diundur dari 9 Maret menjadi 16 Maret.

Komisioner KPU Bangka Belitung Davitri menyambut baik usulan agar penetapan Erzaldi Rosman Djohan-Abdul Fatah sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih dilakukan di atas Jembatan Eko Maulana Ali Suroso (EMAS). (LD/PO/AU/RF/MR/N-1)

amiruddin@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya