Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Populasi Sapi di Bangka Tengah Melonjak

Rendy Ferdiansyah
06/3/2017 15:42
Populasi Sapi di Bangka Tengah Melonjak
(ANTARA/Wira Suryantala)

UNTUK meningkatkan populasi sapi yang ada di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) Pemerintah setempat terus menggulirkan induk sapi kepada kelompok peternak sapi. Saat ini, pupulasi sapi di daerah tersebut mencapai 3.500 ekor.

Kabid Peternakan, Dinas Pertanian Kabupaten Bateng. Edi Romdoni mengatakan, awalnya masyarakat tidak begitu mengutamakan ternak sapi, mereka menganggap hanya sebelah mata, tetapi setelah ada contoh yang berhasil, sekarang peternak kelompok sapi menjamur.

"Memang awalnya ternak sapi ini dipandang sebelah mata oleh masyarakat, namun akhir-akhir ini minat masyarakat jadi peternak sapi makin bertambah seiring dengan banyaknya peternak yang sudah berhasil mengembangkan sapinya dan terbantu secara ekonomi. Makanya, peternak yang belum tertarik sebelumnya saat ini mulai melirik," kata Edi.

Untuk itu, pemerintah terus menggulir induk sapi ke sejumlah kelompok peternak di Bateng, seperti yang dilakukan di Simpang Perlang Kecamatan Koba. Namun bagi kelompok sapi yang belum mendapat giliran, ia berharap untuk bersabar.

Diungkapkanya, pada tahun 2010 ada 12 kelompok peternak dengan populasi 800 ekor, tapi di tahun ini dengan 50 kelompok pupulasi bertambah hingga 3.500 ekor. Belum lagi sapi peorangan.

"Seiring dengan banyaknya kelompok tapi, populasi sapi pun terus meningkat di Bateng. Sekarang sudah menyentuk 3500 ekor,"ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Peternak Sapi Maju Sejahtera Kelurahan Simang Perlang, Sukisno mengaku sangat senang atas bantuan sapi bergulir dari pemerintah sebanyak 10 ekor untuk kelompok miliknya. "Kami telah menunggu selama satu tahun untuk mendapatkan sapi tersebut," kata Sukisno.

Untuk diketahui, peternak sapi di Bangka Tengah bukan saja terampil mengembangkan sapi, tapi sudah mampu mengolah kotoran sapi menjadi pupuk yang tentunya bernilai ekonomis.

Sementara Bupati Bangka Tengah Erzaldi Rosman Djohan yang merupakan calon Gubernur Babel terpilih mengatakan dengan mengelola kotoran sapi, tentu saja akan menambah pemasukan bagi para peternak. "Ini pemasukan lebih bagi peternah, kalau benar-benar di kelolah dengan baik," kata Erzaldi.

Sebab, menurut Erzaldi, kegunaan kotosan sapi banyak sekali terutama di sektor pertanian, seperti lada dan cabai rawit.

"Untuk pertanian pupuk dari kotoran sapi ini luar biasa manfaatnya untuk menyuburkan tanaman, jadi bisa menghasilkan keungan bagi para petani.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya