Ketua Ranting Bapilu Partai Nasional Aceh Ditembak OTK

Ferdian Ananda Majni
05/3/2017 21:06
Ketua Ranting Bapilu Partai Nasional Aceh Ditembak OTK
(Ilustrasi)

DUA warga Dusun Simpang Desa Peunarun Baru, Kecamatan Peunarun Aceh Timur, satu diantaranya aktivis Partai nasional Aceh (PNA) kritis setelah ditembak orang tak dikenal (OTK), sekira pukul 02.30 WIB, Minggu (5/3). Penembakan diduga bermuatan politik lokal.

Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Gunawan menjelaskan kronologi penembakan dua warga Aceh Timur, dimana pelaku sempat akan membakar rumah korban. "Korban Juman, 53, awalnya didatangi oleh 3 OTK. Mereka berpura-pura ingin membakar rumahnya guna memancing korban keluar rumah," katanya.

Ia menambahkan, melihat tindakan pelaku, korban keluar rumah dan langsung ditembak oleh OTK sehingga mengenai leher sebelah kanan korban. "Kejadian penembakan tersebut diketahui tetangganya, Misno, 41. Nahas, Misno juga menjadi korban penembakan. Dia terkena tembakan di bagian perut," jelasnya.

Oleh karena itu, Gunawan menyebutkan kasus ini murni kriminal dan tidak terkait dengan politik lokal dn pilkada. Hal ini berdasarkan hasil penyelidikan pihak Polsek Serba Jadi dibantu Koramil Peunaron. "Sementara hasil analisa di lapangan, pelaku diduga menggunakan dua jenis sejata api, yaitu laras pendek dan laras panjang. Jadi ini murni kriminal, tidak ada kaitannya dengan pilkada," terangnya.

Hingga saat ini, polisi masih mengejar pelaku yang diduga melarikan diri ke Desa Srimulya Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur. Kepolisian turut dibantu personel dari Koramil Peunaron dan BKO Brimob Sumatra Selatan.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional Aceh (DPP PNA) Irwansyah menuding penembakan terhadap Ketua Badan Pemenangan (Bapilu) PNA Kecamatan Peunaron bermotif politik. "Kami menduga penembakan ini bermofit politik, dalam kejadian penembakan itu, dua orang menjadi korban. Yakni satu kader PNA dan satu lagi tetangga korban. Korban merupakan kader yang sangat militan di lapangan dan tidak takut dengan ancaman apapun," kata Irwansyah.

Selain menjadi Ketua Bapilu PNA kecamatan, korban juga tim sukses calon Bupati Aceh Timur Ridwan Abubakar alias Nektu. "Selama ini korban memang sering mendapatkan teror. Bahkan, kami sudah tahu siapa pelaku penembakan itu," jelasnya.

Kedua korban pun langsung dirujuk ke RSU dr. Zubir Mahmud, Idi Rayeuk, Aceh Timur tiba sekira pukul 17.00 waktu setempat. Yang disayangkan Irwansyah korban tidak mendapat pengawalan dari petugas keamanan waktu perjalanan menuju rumah sakit.

"Kami kecewa kenapa korban tidak dikawal oleh polisi. Bahkan pasienhanya didampingi perawat dan keluarga. Seharusnya, polisi mengawal korban ketika dirujuk ke Banda Aceh. Apalagi korban merupakan saksikunci atas penembakan itu," sebutnya.

Bahkan, sampai di rumah sakit, polisi juga tidak mengawal korban ketika mendapatkan perawatan. "Saya tidak tahu apakah protapnya seperti itu. Kami juga curiga kenapa korban tidak dikawal. Resikonya besar sekali, kalau korban tidak dikawal, bisa saja di tengah jalan korban dihadang, kemudian dibunuh," lanjutnya.

Untuk itu, pihaknya berharap kepada aparat kepolisian bekerja sesuai dengan tugasnya dan tetap netral. Terlebih, selama ini korban sering mendapatkan teror. Bahkan korban juga mengetahui siapa pelaku penembakan itu.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya