Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SAIMAN, 88, hanya duduk di kursi ruang tamu yang beralas tanah. Kulit keriput memenuhi sekujur tubuhnya.
Usia juga telah memakan kekuatan tubuhnya sehingga sudah tiga tahun Saiman harus menghentikan profesi sebagai tukang becak.
Jangankan menggowes becak, untuk menopang tubuh berjalan dari ruang tamu ke dapur, Saiman sudah terengah-engah. Kakinya hanya mampu menahan bobot tubuh selama 30 menit.
"Puluhan tahun saya hanya bekerja sebagai tukang becak di Jalan Kertabumi, Karawang Kota, Jawa Barat. Setiap hari menggowes sepeda kurang lebih 5 kilometer menuju tempat mangkal. Berangkat pagi, pulang malam. Namun, tiga tahun ini ia sudah enggak kuat. Becak saya simpan saja depan rumah," ujar Saiman, warga Kampung Baru 1, Desa Pasirjengkol, Kecamatan Majalaya, Karawang.
Kini Saiman menggantungkan hidup pada istrinya, Uwik, 60, yang berprofesi sebagai pemulung.
"Sejak pagi dia bekerja sebagai pemulung. Kadang-kadang ada juga tetangga yang memberi beras," terang dia.
Rumah mereka hanya berukuran 8 x 4 meter persegi yang dilapisi bilik dengan atap genteng tanah pres dan disangga bambu lapuk.
Jika dilihat dari luar, bentuk rumah Saiman terlihat serong.
Di dalam rumahnya ada tiga ada ruangan, yakni kamar tidur, ruang tamu, dan dapur yang kini sudah ambruk.
"Sudah sejak empat bulan ambruknya karena kena angin kencang. Ini rumah juga sudah miring ke kanan kalau di lihat dari luar. Memang rumah umurnya sudah sama dengan saya. Sudah enggak sanggup berdiri," ujarnya.
Dari depan rumahnya bisa langsung dilihat bangunan kantor desa.
Akan tetapi, Saiman mengaku belum pernah melihat aparat desa atau pun pemerintah mengecek keadaan rumahnya.
Apalagi, tawaran memperbaiki rumahnya.
"Saya tidak ingin meminta karena memang sungkan kalau datang ke kantor desa," ujarnya.
Saiman mengaku hanya memiliki anak tunggal hasil pernikahannya dengan Uwik.
Hanya, dirinya telah kehilangan kabar anak semata wayangnya.
Dari balik bayangan rumah yang mulai ambruk, Saiman hanya berharap bisa bertemu kembali dengan anaknya.
Kemunculan anak ialah obat paling mujarab bagi Saiman dalam menjalankan kehidupannya yang serbaterbatas.
"Saya punya anak satu dan sudah menikah, tetapi dia sudah lama enggak nengok-nengok. Paling hanya itu doa saya agar dia mau nengok orangtuanya," harapnya.
Tetangga Saiman, Karya, 69, juga sangat berharap ada bantuan dari pemerintah untuk meringankan keadaan rumah Saiman yang saat ini hampir ambruk.
"Mudah-mudahan saja ada yang bantu. Berdiri saja sudah enggak ada tenaga, bagaimana mau benerin rumah. Saya cuma bisa nemenin dia mengobrol setiap hari. Kalau ada uang, saya sudah bantu perbaiki," pungkasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved