Pemegang KKS Mulai Berpesta

MI
01/3/2017 08:04
Pemegang KKS Mulai Berpesta
(MI/Benny Bastiandy)

PENYALURAN bantuan pangan nontunai disambut dengan gembira oleh warga di sejumlah daerah. Di Kota Sukabumi, Jawa Barat, Ida Faridah, warga Kampung Ciaul Kaler, Subangjaya, Kecamatan Cikole, semringah saat membawa dua kantong beras seberat 10 kilogram dan 2 kilogram gula pasir.

Perempuan berusia 48 tahun itu merupakan 1 dari 2.153 keluarga penerima manfaat di Kecamatan Cikole yang mendapatkan bantuan pangan nontunai. Kemarin, di Gedung Juang 45, Bulog Subdivre Cianjur bersama BNI 46 Cabang Sukabumi dan Pemkot Sukabumi menyalurkan bantuan program inisiasi Kementerian Sosial itu kepada keluarga penerima manfaat.

"Alhamdulillah sangat senang adanya bantuan ini," kata Ida. Dengan enteng dia mengangkut dua kantong beras dan dua kantong gula pasir itu.

Ida menerima kartu keluarga sejahtera (KKS) yang di dalamnya berisi saldo Rp110 ribu. "Semuanya saya belikan beras dan gula pasir." Warga lain, Ira, juga memilih membelanjakan saldo di kartunya. "Dapat 10 kg beras dan 2 kg gula pasir untuk dua minggu cukup," tukasnya.

Kepala Seksi Komersial Bulog Cianjur Nanang Setiawan menyatakan setelah Cikole, pihaknya akan menyalurkan beras dan gula di Kecamatan Gunungpuyuh, Warudoyong, Citamiang, dan Kecamatan Cibeureum. "Karena e-Warong belum berfungsi maksimal, penyaluran untuk sementara dipusatkan di satu titik.

" Kondisi berbeda terjadi di Gunungkidul, DI Yogyakarta. Sampai kemarin, warga belum mendapatkan beras sejahtera yang seharusnya sudah mereka terima sejak Januari lalu.

"Ada kendala teknis sehingga rastra belum bisa dibagikan sejak Januari. Kami masih menyiapkan program e-Voucher," papar Kepala Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Suyono.

Warga Gunungkidul, lanjut dia, kemungkinan baru bisa mendapatkan rastra pada Maret atau April. "Sebanyak 88.267 keluarga penerima manfaat harus bersabar.

" Di Banjarnegara, pemerintah kabupaten mengalokasikan dana Rp243,3 miliar untuk menurunkan angka kemiskinan. Targetnya, tahun ini angka kemiskinan ditargetkan turun menjadi 16,7% dari semula 18,37%. "Untuk membantu warga dari kemiskinan, 17 organisasi perangkat daerah akan dilibatkan," kata Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Banjarnegara, Mulyanto. (BB/AU/LD/DW/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya