Sampah Bisa Diatasi dengan Mengubah Perilaku

Faishol Taselan
28/2/2017 21:09
Sampah Bisa Diatasi dengan Mengubah Perilaku
(MI/IMMANUEL ANTONIUS)

WAKIL Presiden Jusuf Kalla menegaskan masalah sampah yang terjadi di Indonesia bisa diatasi dengan tindakan dan perilaku masyarakat, bukan aturan yang dikeluarkan pemerintah.

"Jika dalam persoalan sampah aturan bisa jadi patokan, maka Indonesia sudah pasti lebih maju," kata Wapres saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2017 di Taman Surabaya, Pantai Cumpat Kecamatan Bulak Surabaya, Selasa (28/2).

Indonesia, menurut Wapres, punya peraturan pemerintah tentang sampah rumah tangga, instruksi presiden tentang sampah, dan ada peraturan menteri tentang sampah. Ternyata semua tidak terlalu berpengaruh, karena tindakan dan perilaku itu yang utama.

Menurut Wapres, semakin maju negara, maka akan berubah jenis sampahnya. Perubahan ini juga harus diikuti dengan pola penanganan sampah di negara itu. Apakah sampah dianggap sebagai lawan yang harus disingkirkan, atau sebaliknya dianggap sebagai kawan sehingga sapat bermanfaat bagi masyarakat.

"Upaya penanganan sampah juga harus diubah menyesuaikan keadaan, tidak mungkin menghilangkan 100% sampah, tapi usaha harus terus dicari terobosan atau inovasi penanganan sampah, sehingga sampah yang dihasilkan masyarakat bisa dimanfaatkan kembali oleh masyarakat," kata Kalla.

Sampai saat ini, lanjut Wapres, Indonesia masih menempati urutan keempat sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar. Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu penghasil sampah plastik terbesar.

"Bisa bermanfaat atau tidak semua tergantung kita, jika bisa mengelolah dengan baik, maka sampah bisa jadi listrik, pupuk, atau kerajinan daur ulang seperti tas, atau hiasan," katanya.

Penanganan sampah yang ditunjukkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, kata Kalla, bisa jadi contoh daerah lain di Indonesia. Kota Surabaya membuat banyak bank sampah yang mampu mengelolah limbah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat itu sangat baik.

"Saya minta masyarakat jangan mengandalkan pemerintah dalam penanganan sampah, mereka harus punya inisiatif menjaga lingkunganya sehingga tidak kotor dan terhindar dari banjir," ungkapnya.

Banyak cara yang dilakukan negara lain untuk mengurangi sampah, seperti kebudayaan di Afrika yang memperkecil ukuran piring agar konsumsi makanan tidak berlebih, sehingga tidak ada sisa makanan terbuang percuma. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya