Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DINAS Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Klaten, Jawa Tengah, meluncurkan program upaya khusus (upsus) percepatan peningkatan populasi sapi bunting di Desa Cucukan, Prambanan, Selasa (28/2).
Upsus percepatan peningkatan sapi indukan wajib bunting (siwab) tersebut, yang merupakan program Kementerian Pertanian RI 2017, diresmikan oleh Kepala Bidang Peternakan DPKPP Klaten Sri Muryani Dwi Atmini.
"Tujuan program upsus siwab adalah untuk peningkatan populasi sapi melalui kelahiran pedet dengan cara inseminasi buatan," kata Muryani di sela peluncuran program upsus siwab di kelompok Andini Mukti I Desa Cucukan.
Di Klaten, populasi ternak sapi 104.924 ekor yang terdiri atas sapi potong 99.438 ekor dan sapi perah 5.486 ekor. Sedangkan dari 19.438 akseptor sapi induk siap kawin, sebanyak 14.500 ekor ditargetkan bunting.
Dalam program upsus siwab 2017, menurut Kabid Peternakan DPKPP Klaten, pelayanan inseminasi buatan atau kawin suntik diberikan gratis satu kali setiap ekor ternak sapi betina yang telah diidentifikasi.
"Pelayanan inseminasi buatan hanya untuk sapi yang tidak mengalami gangguan reproduksi permanen. Program upsus siwab ini didanai dari APBN melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah," jelasnya.
Sementara itu, Kades Cucukan Heru Pramana mengungkapkan bahwa di desanya kini terdapat lima kelompok peternak sapi. Masing-masing kelompok beranggotakan 30 orang, dengan populasi ternak sapi 110 ekor per kelompok.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved