JK Bertemu Lima Gubernur Bahas Kakao

28/2/2017 04:45
JK Bertemu Lima Gubernur Bahas Kakao
(ANTARA/DEWI FAJRIANI)

WAKIL Presiden Jusuf Kalla menggelar pertemuan dengan lima dari enam gubernur di Sulawesi yang tergabung dalam Badan Kerja Sama Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS).

Pertemuan tertutup di rumah jabatan Gubernur Sulawesi Selatan di Makassar, kemarin, tidak diikuti Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.

Seusai pertemuan, Kalla menjelaskan pertemuan itu hanya membahas upaya meningkatkan kualitas perkebunan di Sulawesi, khususnya tanaman kakao, karena 60% produksi kakao nasional berasal dari Sulawesi.

"Termasuk membahas adanya peremajaan perkebunan. Di Sulawesi itu adanya perkebunan rakyat yang butuh bantuan bibit dan nantinya dibiayai kredit usaha rakyat (KUR)," jelas JK.

Pertemuan itu juga membahas cara mengatur peran industri, tapi semuanya berdiri sendiri sehingga tidak lagi butuh APBN.

"Meski demikian, kita berharap tahun ini produktivitas kakao naik dua kali lipat karena produksi kakao kan memang tidak pernah turun. Bahkan karena produksi dan industri yang meningkat, kita sudah impor kakao," lanjut JK.

Ia bahkan menyebutkan produksi kakao Indonesia saat ini berada di nomor urut ketiga dunia dan sedang diusahakan bisa naik di urutan kedua.

"Sekarang memang produksi kakao kita masih kurang dari 800 ribu ton, dan sedang diusahakan dan bagaimana caranya naik 1,5 juta ton," tandas JK.

Petani buah kelengkeng di kawasan objek wisata Gunung Api Purba, Nglanggeran, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Isimewa Yogyakarta, melakukan panen perdana.

Kelengkeng di kawasan itu ditanam pada 2013.

Petani Nglanggeran Sudiyono di Gunungkidul mengatakan dirinya bersama 85 petani kebun buah yang memiliki luas 20 hektare akan segera mendirikan koperasi untuk menampung hasil produksi kelengkeng.

Panen pertama kelengkeng menghasilkan 1 kuintal.

Hal itu cukup menggembirakan karena sebagian besar lokasi tersebut merupakan lahan berbatu.

Manager SMEPP Operation PT Pertamina Agus Mashud S Asngari menjelaskan PT Pertamina (persero) mendukung program budi daya tanaman melalui CSR.

Sementara itu, bibit yang dibagikan ialah 2.800 bibit durian dan 300 bibit kelengkeng.

"Kami pilih daerah lahan kering dan taraf hidup masyarakat tergolong rendah." (LN/AU/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya