Pemkab Banyumas Fokus Benahi Rumah tidak Layak Huni

Liliek Dharmawan
26/2/2017 14:25
Pemkab Banyumas Fokus Benahi Rumah tidak Layak Huni
(MI/Djoko Sardjono)

PEMERINTAH kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng) mengajak seluruh elemen masyarakat, baik BUMN maupun swasta untuk membantu dalam menuntaskan rumah tidak layak huni (RTLH) di kabupaten setempat. Pasalnya, hingga kini masih ada 27 ribu RTLH yang tersebar hampir merata di seluruh desa di Purbalingga.

"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat di Purbalingga, baik BUMN maupun swasta untuk bersama-sama mengurangi RTLH yang masih terdata sebanyak 27 ribu unit. Itu bukan perkara mudah, karena membutuhkan biaya besar. Namun, saya yakin kalau didukung seluruh elemen maka akan lebih cepat menuntaskan RTLH. Dengan demikian derajat warga miskin akan terus meningkat," kata Bupati dalam rangkaian kegiatan Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak) dan Rehab RTLH di Bukateja, Purbalingga pada Sabtu (25/2).

Ia mengungkapkan kalau rehabilitasi RTLH adalah salah satu program unggulan pada masa pemerintahannya. Sebab, dengan melakukan pemugaran RTLH, derajat kesehatan dan ekonomi masyarakat akan meningkat.

"Warga miskin tidak lagi menempati rumah tidak layak huni. Tentu saja, derajat kesehatan akan meningkat karena rumah mereka lebih sehat," katanya.

Dari Banyumas dilaporkan, pemkab setempat juga mencanangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang dilangsungkan di Kampus Politeknik Kesehatan di Baturraden pada Sabtu lalu. "Salah satu masalah kesehatan
yang terjadi di masyarakat adalah akibat perilaku tidak sehat.

"Pemerintah telah mengalokasikan dana kesehatan cukup tinggi. Untuk BPJS saja, mencapai Rp200 miliar, sedangkan Kartu Banyumas Sehat mencapai Rp60 miliar," ujar Bupati Banyumas Achmad Husein.

Oleh karena itu, perlu dibangun perilaku hidup sehat, karena dengan begitu akan mampu mencegah penyakit yang muncul. "Upaya kesehatan harus fokus pada upaya preventif dan promotif dalam menumbuhkembangkan kemandirian keluarga dan masyarakat," katanya.OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya