Karawang Terus Waspada Banjir Kiriman

Cikwan Suwandi
24/2/2017 19:59
Karawang Terus Waspada Banjir Kiriman
(MI/CIKWAN)

KENDATI banjir di Karawang telah mengalami surut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, masih mengkhawatirkan banjir kiriman yang disebabkan oleh sejumlah sungai berhulu di sejumlah kabupaten lainnya.

Sekretaris BPBD Karawang, Supriatna, menyatakan, banjir yang menerjang Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, pada Kamis (23/2) lalu, merupakan banjir kiriman dari wilayah Kabupaten Bogor melalui Sungai Cibeet dengan ketinggian muka air tertinggi sepanjang 2017 yakni 18.25 meter dari permukaan laut (mdpl).

"Kemarin itu kita tidak hujan, tapi tiba-tiba mereka kebanjiran dengan Sungai Cibeet karena kiriman dari Bogor. Namun, sekarang sudah surut," ucap Supriatna kepada Media Indonesia, Jumat (24/2).

Supriatna mengaku bahwa pihaknya masih mengkhawatirkan kondisi hujan wilayah kabupaten lain, yang sewaktu-waktu dapat mengirim limpahan air ke Kabupaten Karawang secara tiba-tiba.

"Kita masih menetapkan siaga bencana, karena banjir di Karawang adalah memang kiriman," katanya.

Dia menyebutkan sejumlah sungai yang diwaspadai di antaranya ialah Sungai Cibeet yang memiliki hulu di wilayah Kabupaten Bogor. Kemudian Sungai Citarum yang berhulu di Bandung dan Purwakarta setelah selanjutnya adalah Sungai Ciherang dan Cilamayan yang berhulu di Subang dan Purwakarta.

Selain itu, pihaknya juga mengakui potensi hujan lokal masih cukup tinggi dan juga berpotensi besar, meski tidak menyebabkan banjir dengan waktu tidak lama di sejumlah daerah.

"Biasanya ini menerjang wilayah yang memiliki sumber saluran yang jelek. Dan terjadi meluapnya anak-anak sungai. Seperti yang terjadi di wilayah Cilebar dan Rengadengklok," katanya.

Sementara itu, warga Desa Karangligar, Ajay Wijaya, terus menuntut pemerintah untuk segera menyelasaikan banjir yang selalu menerjang wilayahnya. Ajay mengaku banjir yang menerjang wilayah Karangligar dalam satu bulan terakhir telah terjadi selama 4 kali.

"Kami hanya meminta penyelesaian banjir. Bukan hanya bantuan yang stimulan oleh pemerintah," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya