Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PULUHAN warga Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, telah kembali ke rumah mereka pascabencana banjir menerjang rumah warga di tiga desa yakni Gununghalu, Sirnajaya, dan Bunijaya pada Kamis (23/2) sore kemarin.
Banjir diakibatkan meluapnya Sungai Cidadap yang melintasi permukiman warga yang dihuni puluhan kepala keluarga (KK) karena tingginya intensitas hujan di hulu sungai tersebut.
Berdasarkan data yang diperoleh dari kecamatan setempat, sebanyak 29 kepala keluarga (KK) atau 88 jiwa rumah warga dan sebuah pondok pesantren terendam banjir, serta 42 hektare sawah mengalami gagal tanam.
Sebuah jembatan penghubung antara Kecamatan Gununghalu dan Ciwidey di Kampung Tonjong juga nyaris terputus karena tidak kuat menahan derasnya banjir dan kini mengalami retak-retak, sehingga kendaraan roda empat dilarang melintas.
Meski banjir telah surut dan warga kembali ke rumah, Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jabar tetap menyalurkan bantuan bahan pangan dan sandang karena harta benda mereka hanyut terbawa banjir.
Untuk mengantisipasi terulangnya kejadian, sebuah posko darurat bencana telah didirikan di sekitar permukiman warga. Sebab hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi diperkirakan masih berpotensi turun di hulu Sungai Cidadap yang berada di Gunung Masigit, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Sekretaris Kecamatan Gununghalu, Ilman Suherlan, menuturkan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana tersebut, hanya saja warga panik karena banjir yang baru pertama kali terjadi ini mengakibatkan puluhan rumah terendam antara 80 sentimeter sampai 1 meter.
"Banjir terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, dua jam kemudian atau sekitar menjelang magrib, air sudah surut. Tidak ditemukan korban jiwa maupun luka," jelas Ilman di lokasi, Jumat (24/2).
Dia mengatakan, pascakejadian ada beberapa warga yang terpaksa mengungsi karena lumpur yang tercampur air sungai juga turut masuk ke dalam rumah. Pada Kamis malam, sebagian warga langsung membersihkan rumah mereka.
"Baru tadi pagi warga secara swadaya bantu membersihkan rumah dari sisa-sisa lumpur," tuturnya.
Total kerugian yang dialami para korban diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, sebab banyak perabotan rumah tangga yang terbawa hanyut, ditambah puluhan hektare sawah yang baru beberapa pekan lalu ditanami warga hancur terkena banjir.
Ridwan, 46, salah satu korban, mengungkapkan, selain karena intensitas hujan yang tinggi di hulu Sungai Cidadap, penyebab lain banjir yang menggenangi rumah warga ini diduga adanya longsoran tanah yang
menghambat aliran sungai.
"Tiga hari lalu, terjadi longsor kecil di aliran sungai. Mungkin aliran airnya tersumbat longsor itu dan akhirnya air sungai meluap menggenangi rumah warga yang tinggal di dekat aliran sungai," ujar Ridwan.
Neng Gustina, 32, korban lainnya, mengaku trauma dengan kejadian banjir pada Kamis sore. Sebab, baru kali ini air sungai meluap hingga merendam rumahnya setinggi 1 meter. Biasanya, walaupun di sekitar wilayahnya turun hujan, air sungai tidak pernah meluap sampai setinggi itu.
"Di sini hujannya enggak terlalu besar, cuma gerimis, justru air sungai meluap karena hujan deras yang terjadi di hulu sungai. Begitu kami mendengar di sana (Ciwidey) turun hujan, saya langsung beres-beres pakaian. Tapi belum juga beres, air sungai tiba-tiba langsung masuk rumah. Kursi, lemari, dan pakaian terendam semua," bebernya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved