Bus di Bawah 13 Ton sudah Boleh Melintasi Jembatan Cisomang

Bayu Anggoro
23/2/2017 20:23
Bus di Bawah 13 Ton sudah Boleh Melintasi Jembatan Cisomang
(MI)

PERBAIKAN Jembatan Cisomang di Jalan Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) terus mengalami kemajuan. Mulai hari ini jembatan tersebut bisa kembali dilalui oleh bus, baik penumpang umum maupun pariwisata.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik, diperbolehkannya bis melintas kembali di Jembatan Cisomang ini berdasarkan hasil kesepakatan antara kepolisian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, dan Jasa Marga.

"Berdasarkan rapat di Jakarta, Cisomang sudah bisa dilalui oleh bus per hari ini," kata Dedi saat dimintai konfirmasi dari Bandung, Kamis (23/2).

Sedangkan untuk kendaraan besar lainnya seperti truk belum bisa melintas.

"Jadi hanya bis saja yang bisa, (kendaraan lebih besar) yang lainnya belum bisa," katanya.

Meski begitu, Dedi menyebut, kendaraan besar seperti bus ini pun hanya dibatasi untuk yang berbobot maksimal 13 ton.

"Jadi untuk yang lainnya menunggu perbaikan terus berjalan," katanya.

Dia berharap, dengan dibukanya kembali Jembatan Cisomang ini, aktivitas masyarakat pengguna bus bisa kembali lancar. Pasalnya, kata dia, sejak dilarangnya bus melintasi jalan tol tersebut, kerugian materi dan waktu diderita pengusaha bus dan masyarakat.

Biasanya, kata dia, waktu tempuh Bandung-Jakarta dengan menggunakan Jalan Tol Cipularang hanya berkisar 3-4 jam. Namun, sejak pelarangan bus melintasi jalan tol tersebut waktu tempuhnya mencapai 7-12 jam.

"Selain kerugian waktu, setiap bis pun mengalami kerugian materi 285 ribu (rupiah) per sekali jalan. Kalau PP (pulang-pergi), dikali dua saja," katanya seraya menyebut jumlah bus yang bergerak dari Bandung-Jakarta mencapai 1.500 unit.

Dedi pun memastikan, pada Kamis (23/2) ini, sejumlah bus sudah terlihat melintas di jalan tol tersebut.
"Saya sudah lihat, bis-bis sudah mulai melintas," katanya.

Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari menyambut baik hal ini. Menurutnya, pemerintah bergerak cepat dalam memperbaiki Jembatan Cisomang yang mengalami pergerakan tanah itu.

"Mengapresiasi pihak-pihak yang terlibat dalam perbaikan itu, karena di awal kan perbaikan paling tidak memakan waktu tiga bulan. Alhamdulillah meski belum tiga bulan, sudah bisa dilalui bis meski (kendaraan besar) yang lainnya belum," kata Ineu.

Lebih lanjut, Ineu meminta semua pihak tetap waspada meski Jembatan Cisomang bisa kembali dilalui. Terlebih, kondisi cuaca saat ini berpotensi menimbulkan berbagai bencana. Tidak hanya di jalan tol tersebut, menurutnya semua wilayah khususnya di Jawa Barat berpotensi terkena bencana terutama saat ujan turun dengan intensitas tinggi seperti saat ini. Dia mengaku sudah menerima sejumlah laporan bencana alam di Jawa Barat selama awal tahun ini.

"Ada banjir, longsor, jalan amblas. Semuanya tentu memerlukan kewaspadaan dari kita semua," katanya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya