Puluhan Ternak Mati Mendadak di Timor Tengah Selatan

Palce Amalo
23/2/2017 18:57
Puluhan Ternak Mati Mendadak di Timor Tengah Selatan
(ANTARA)

PULUHAN ternak milik peternak di Desa Oelbubuk, Kecamatan Mollo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan mati mendadak selama satu pekan terakhir.

Kepala Dinas Peternakan NTT, Danny Suhadi, mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim reaksi cepat untuk kasus kematian ternak tersebut.

"Laporannya ada 19 sapi dan sembilan babi mati mendadak. Kami langsung mengirim tim ke sana," kata Danny kepada wartawan di Kupang, Kamis (23/2).

Dia mengatakan, kasus kematian ternak pernah terjadi di sejumlah desa di Kabupaten Kupang pada Januari 2017. Setelah diperiksa, diketahui hewan ternak itu terserang penyakit Septicaemia epizootica (SE) atau penyakit ngorok.

"Penyakit SE menyerang paru-paru ternak sehingga harus ditangani dengan baik sebelum berujung pada kematian," kata Danny.

Menurutnya, petugas di lapangan belum mengirim laporan karena masih melakukan pemeriksaan. Namun, ia memastikan kematian ternak tersebut bukan disebabkan penyakit antraks. Pasalnya, sejak empat tahun terakhir, tidak ada kasus serangan antraks terhadap ternak.

"Dalam beberapa tahun terakhir ini sudah tidak ada pemicunya," ujarnya.

Dia mengakan bakteri bacillus anthracis penyebab penyakit antraks tidak akan hilang dan tetap berada di daerah selama bertahun-tahun, dan dapat muncul jika ada pemicunya. Akan tetapi, lingkungan yang terjaga secara baik tidak akan muncul antraks.

Untuk mencegah antraks, menurut dia, pihaknya melakukan vaksinisasi ternak. Danny juga minta seluruh peternak di daerah itu melapor jika ternak miliknya mati mendadak. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya