Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
AKSI unjuk rasa ribuan warga yang mengepung lokasi rapat pleno rekapitulasi suara hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Aula Kantor Bupati Kabupaten Tebo, Jambi, Rabu (22/2), berlangsung ricuh.
Dalam orasinya, ribuan warga yang bergabung dalam Gerakan Masyarakat Tebo Bersatu (GMTB) menuding KPUD setempat sebagai penyelenggara Pilkada Kabupaten Tebo tidak netral, dan banyak warga Tebo kehilangan hak pilih.
Aksi demo yang berlangsung hingga Rabu petang itu semula berjalan tertib, hanya diwarnai kegiatan orasi melalui pengeras suara. Namun, selepas siang, aksi demo berlangsung ricuh, terjadi aksi saling dorong dan lemparan batu antara pendemo dan ratusan aparat kepolisian yang menjaga ketat area lokasi rapat pleno.
Kericuhan terjadi setelah ribuan massa berhasil menerobos gerbang Kantor Pemkab. Namun, beberapa warga tidak dapat menahan emosi dan menerjang pagar betis yang dilakukan peleton pengedalian massa Polres Tebo.
Situasi semakin tidak terkendali, ketika sebuah mobil double cabin yang digunakan pendemo untuk berorasi nekat menabrak barisan polisi yang berusaha menahan dengan pagar tameng.
Keributan pun pecah, saat aparat keamanan melihat seorang anggota peleton Dalmas dari Satbrimob terluka, dan tameng polisi terlindas mobil.
Aparat kepolisian mengambil tindakan tegas dengan melepaskan tembakan gas air mata dan menembakkan water cannon untuk memukul balik massa.
Sempat mundur, tetapi massa melakukan aksi balasan dengan aksi lemparan batu ke arah petugas. Kericuhan baru bisa reda sekitar pukul 16.00 WIB setelah Kapolres Tebo AKBP Budi Rachmat, turun menenangkan massa.
Segenap anggotanya yang ditugasi mengawal jalannya rapat pleno KPU diperintah kembali ke formasi, dan Budi Rachmat melakukan pendekatan persuasif kepada pendemo, dan bersama mencari solusi damai terhadap persoalan yang diaspirasikan pendemo.
Seperti diberitakan, Pilkada serentak di Kabupaten Tebo merupakan pertarungan head to head antara Bupati incumbent Sukandar dan Syahlan dengan Hamdi, Wakil Bupati incumbent yang berpasangan dengan Harmain.
Berdasarkan real count yang dirilis KPU setempat, pasangan Sukandar-Syahlan unggul dalam perolehan suara (55%), sedangkan Hamdi-Harmain mendapatkan sekitar 45% suara.
Sebagian warga memprotes pelaksanaan Pilkada, karena merasa kehilangan hak pilih setelah mereka tidak terdaftar di DPT yang ditetapkan KPU.
Selain telah menyoalkannya ke KPU dan Panwaslu setempat juga mendapat banyak laporan kecurangan pelaksanaan Pilkada. Termasuk praktik uang, kecurangan tersebut juga menuding keterlibatan aktif ASN dalam Pilkada di Kabupaten Tebo. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved