Terobosan CSR Perusahaan Asing untuk JKN-KIS Warga Miskin Cilacap

Liliek Dharmawan
21/2/2017 00:00
Terobosan CSR Perusahaan Asing untuk JKN-KIS Warga Miskin Cilacap
()

KOMSATUN, 50, warga Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah, Cilacap, Jawa Tengah terharu ketika ia mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Perempuan tengah baya itu tak lagi mengeluarkan biaya sendiri untuk cuci darah. Selama ini, meski dia tergolong tidak mampu, harus mengeluarkan ongkos sendiri karena belum menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Di sisi lain, jangkauan pemerintah pusat lewat JKN-KIS maupun pemerintah kabupaten melalui jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) masih terbatas. "Komsatun terharu, karena meski ia warga tak mampu, tetapi dia belum termasuk dalam daftar JKN-KIS. Kini Komsatun sudah menjadi bagian dari peserta JKN-KIS. Warga lainnya yang baru menjadi peserta JKN-KIS adalah Ahmad Yasid, penyandang disabilitas warga Kelurahan Kutawaru, Cilacap Tengah," ungkap Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Cilacap Suwarni pada Selasa (21/2).

Kedua warga tak mampu tersebut merupakan bagian dari 326 warga miskin dari 24 kecamatan di Cilacap yang memeroleh bantuan dari corporate social responsibility (CSR) perusahaan asing asal Korea Selatan PT Sun Chang Indonesia (SCI) yang memproduksi bulu mata dan rambut imitasi itu.

Pada 2017 ini, PT Sun Chang yang beroperasi di Sidareja, Cilacap menggelontorkan dana Rp100 juta untuk warga miskin yang kemudian diwujudkan sebagai iuran JKN-KIS bagi warga miskin. "Jadi, dana CSR ini sebagai pelengkap, karena pemerintah pusat dan Pemkab Cilacap belum mampu menjangkau seluruh warga miskin untuk mendapatkan JKN-KIS. Walaupun tahun ini, pemkab juga mengalokasikan dana Rp3 miliar untuk Jamkesda," katanya.

General Manager PT SCI In Chi Mo mengatakan uang senilai Rp100 juta tersebut merupakan dana CSR perusahaan untuk JKN-KIS yang digelontorkan setelah berkonsultasi dengan Pemkab Cilacap. "Memang baru kali ini, kami menyalurkan dana CSR untuk JKN-KIS dan khusus untuk warga Cilacap. Masalah data penerima, kami serahkan semuanya kepada pemkab," kata Mo saat mendampingi Direktur Utama PT SCI
Kim Young Yoel yang menandatangani kerja sama dengan Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Purwokerto di Cilacap pekan lalu.

Sebagai perusahaan asing yang beroperasi di Cilacap, Mo menegaskan, perusahaannya akan konsisten dan patuh serta terus berkonsultasi dengan pemerintah setempat. "Salah satu contohnya adalah
kerja sama dengan Pemkab Cilacap ini. Kami menyalurkan dana Rp100 juta dan dana tersebut untuk jaminan kesehatan warga Cilacap," ujarnya.

Kepala Cabang Utama BPJS Kesehatan Purwokerto Agus Wibowo mengatakan dari 1,8 juta penduduk di Cilacap yang menjadi peserta JKN-KIS baru sekitar 60% atau 1 juta lebih penduduk. Jumlah tersebut tentu harus terus dikejar, karena pada 2019 mendatang pemerintah menargetkan seluruh penduduk dan warga negara asing yang tinggal di Indonesia terdaftar menjadi peserta JKN-KIS.

Apa yang dilakukan PT SCI sebagai perusahaan asing asal Korea Selatan yang mengalokasikan dana CSR-nya untuk premi setahun JKN-KIS bagi warga miskin di Cilacap merupakan sebuah terobosan. Ini perusahaan asing pertama yang membuat terobosan tersebut.

"Memang, dana sebesar Rp100 juta tersebut hanya mampu menjangkau pembiayaan premi selama setahun. Tetapi, kami akan imbau agar tahun depan diteruskan. Selain itu, kami juga berharap PT SCI yang ada di Purbalingga dan Yogyakarta bakal melakukan hal serupa," kata Agus.

Ia mengungkapkan dengan memasukkan warga miskin menjadi peserta JKN-KIS, tentu saja manfaat yang dirasakan sangat besar. Pihaknya berharap agar kesejahteraan masyarakat bakal terangkat dan kualitas kesehatan penduduk juga meningkat.

"Sebelumnya, ada sejumlah rumah sakit swasta baik di Banyumas maupun di Cilacap yang mengalokasikan dana CSR-nya untuk membayar premi JKN-KIS warga miskin. Sebagai contoh RSU Wiradadi Husada Sokaraja Banyumas dan RS Islam Fatimah Cilacap," jelasnya.

Agus menyatakan kalau pihaknya tidak akan mandek sampai di situ. BPJS Kesehatan Purwokerto akan terus melakukan pendekatan terhadap perusahaan baik asing, swasta maupun BUMN untuk mengalokasikan dana CSR-nya bagi warga miskin di tempat perusahaan tersebut beroperasi.

"Sejumlah perusahaan besar yang kini kami dekati di wilayah kerja BPJS Kesehatan Purwokerto di antaranya adalah Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap dan Holcim Indonesia Tbk Cilacap. Mudah-mudahan kedua perusahaan juga bakal mengalokasikan dana CSR-nya untuk JKN-KIS, karena masih banyak warga miskin di Cilacap yang belum terjangkau," ungkapnya.

Wakil Bupati Cilacap Akhmad Edi Susanto mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh PT SCI, karena sebagai perusahaan asing memiliki kepedulian tinggi bagi warga miskin di Cilacap yang dibantu melalui dana CSR untuk JKN-KIS.

"Mudah-mudahan saja akan semakin menginspirasi bagi perusahaan-perusahaan lainnya baik asing maupun dalam negeri untuk mengikuti jejaknya. Karena pemkab juga sadar diri belum mampu menjangkau
kepesertaan JKN-KIS untuk seluruh warga tidak mampu. Oleh karena itu, diharapkan campur tangan pihak lain untuk ikut serta," pungkasnya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya