Pusat Diharap Ambilalih Proyek PLTA Urumuka

Antara
20/2/2017 09:45
Pusat Diharap Ambilalih Proyek PLTA Urumuka
(Ilustrasi/Antara)

PEMERINTAH pusat diminta untuk mengambilalih proyek PLTA Urumuka di wilayah perbatasan Kabupaten Mimika dengan Kabupaten Deiyai, yang memiliki nilai strategis bagi masyarakat Papua.

Tokoh masyarakat yang pernah menjabat Caretaker Bupati Mimika Athanasius Allo Rafra berpendapat bisa menjadi solusi mengatasi krisis listrik di sejumlah kabupaten di Provinsi Papua mulai dari Kabupaten Mimika, Deiyai, Paniai, Dogiyai, Nabire hingga Intan Jaya.

"Saya tidak tahu persis mengapa pembangunan PLTA Urumuka tidak jalan lagi. Padahal PLTA Urumuka itu sangat penting dan strategis sebab daya listrik yang nanti dihasilkan sangat besar. Ini bisa menjawab masalah krisis listrik di pedalaman Papua," kata Allo Rafra, Senin (20/2).

Pembangunan PLTA Urumuka awalnya dirintis oleh Pemprov Papua semasa kepemimpinan mantan Gubernur Barnabas Suebu pada sekitar 2010 melalui Perusahaan Daerah Listrik Papua (PLP). Energi listrik yang dihasilkan melalui PLTA Urumuka ditaksir bisa mencapai 1.300 mega watt dengan memanfaatkan potensi air terjun setinggi seratusan meter di wilayah Kapiraya Atas, tepat di daerah perbatasan Kabupaten Mimika dengan Kabupaten Deiyai.

Dalam pelaksanaan proyek ditemukan ketidakberesan. Belum lama ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyeret mantan Gubernur Papua Barnabas Seubu ke kursi pesakitan karena diduga terlibat praktik korupsi. Dugaan korupsi itu lantaran pelaksanaan lelang Detailed Engineering Design (DED) dilakukan secara fiktif dengan peserta lelang fiktif. Akibatnya, negara mengalami kerugian sekitar Rp31 miliar.

Allo Rafra mengatakan bisa saja Presiden Joko Widodo belum menerima laporan lengkap menyangkut potensi listrik yang dihasilkan PLTA Urumuka tersebut. Allo Rafra menyatakan pesimistis dengan program PT PLN Wilayah Papua dan Papua Barat yang menargetkan rasio elektrifikasi kelistrikan pada 2020 di Provinsi Papua hingga 90 persen dengan mengandalkan pembangkit diesel (PLTD) dan batu bara.

Dia mengakui untuk membangun infrastruktur besar seperti PLTA Urumuka tersebut memang membutuhkan biaya yang sangat mahal. Namun hal itu bisa dilakukan oleh pemerintah dengan menjalin mitra terkait.

Menanggapi hal itu, Kepala ESDM Provinsi Papua Bangun Manurung beberapa waktu lalu mengatakan Tim Pemberdayaan Sumber Daya Alam Papua yang dipimpin oleh Kepala Bappenas Sofyan Djalil telah merumuskan bahwa pembangunan PLTA Urumuka akan dilakukan oleh pemerintah pusat.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya