Mensos Bangga Anak-Anak Orang Rimba Bercita-Cita Tinggi

Micom
19/2/2017 22:30
Mensos Bangga Anak-Anak Orang Rimba Bercita-Cita Tinggi
(MI/SOLMI)

MENTERI Sosial Khofifah Indar Parawansa merasa bangga terhadap anak-anak Suku Anak Dalam (SAD) atau Orang Rimba yang memiliki cita-cita tinggi di tengah deraan kemiskinan dan akses yang terbatas karena tinggal di tengah hutan.

Anak-anak Suku Anak Dalam mengungkapkan cita-citanya menjawab pertanyaan Mensos yang mengunjungi Desa Sialang, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Minggu (19/2).

Seorang siswa kelas 5 SD 171 Pamenang, Parni, 15, dengan tegas menyatakan ingin menjadi dokter agar bisa mengobati orang Suku Anak Dalam yang sakit.

"Dulu saudara saya ada yang meninggal karena sakit makanya saya ingin jadi dokter," kata anak pertama dari dua bersaudara ini.

Supri, 12, siswa kelas 3 SD 171 Pamenang bercita-cita menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Seragamnya bagus, kelihatan gagah. Saya ingin jadi tentara," ujar bocah bertubuh jangkung itu yang mengundang senyum Mensos dan rombongan.

Khofifah kembali tersenyum ketika Maryani, 9, menyebut ingin menjadi Mensos, jabatan yang diemban oleh Khofifah sekarang.

"Mudah-mudahan semua cita-citanya tercapai. Belajar yang rajin dan semangat ya Nak," kata Khofifah.

Menurut Mensos, apa yang disampaikan anak-anak Suku Anak Dalam tersebut merupakan cita-cita tinggi yang harus dipuji dan diberikan ruang tumbuh kembang yang baik.

Kewajiban pemerintah Pemerintah wajib menyediakan layanan pendidikan yang mampu mengakomodasi terwujudnya cita-cita tersebut, katanya.

Suku Anak Dalam, kata dia, memiliki hak yang sama dalam hal aksesibilitas layanan pendidikan, kesehatan, kependudukan, dan lain sebagainya. Namun demikian, butuh kerja sama multisektor agar mereka bisa lebih berdaya dan sejahtera.

"Semua pelan-pelan, tidak bisa dipaksakan begitu saja. Butuh proses yang berkelanjutan agar integrasi sosialnya lebih komprehensif," katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Hartono Laras mengatakan Suku Anak Dalam di Kabupaten Merangin merupakan bagian dari 2.271 jiwa yang tersebar di delapan kabupaten di Provinsi Jambi.

"Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang ikut membantu memberdayakan Komunitas Adat Terpencil di Jambi," tuturnya.

Hartono mengatakan meskipun mereka berada di lokasi yang terpencil dan memiliki keterbatasan akses layanan, mereka adalah bagian dari warga negara Indonesia yang memiliki hak yang sama dengan warga negara lainnya. (RO/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya