Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SEJUMLAH anak muda berkerumun di sebuah ruangan di Taman Budaya Kupang, Nusa Tenggara Timur. Mereka tampak antusias menunggu pemutaran film karya Manuel Alberto Maia, putra daerah NTT, Jumat (17/2).
Film berjudul Nokas memang ditunggu-tunggu para penikmat film di Kupang. Apalagi, film tersebut berkisah tentang pemuda NTT dan dibuat putra daerah.
Nokas berkisah tentang seorang pemuda berprofesi sebagai petani, bernama Nokas. Nokas ingin menikahi kekasihnya, Ci dari Timor. Sesuai adat, pihak lelaki harus membayar mahar kepada orangtua dan saudara pihak perempuan. Besarannya mahar tidak tentu dan sering kali memberatkan. Tradisi itu sering kali terlihat seperti transaksi jual beli. Bahkan Nokas nyaris menjual sawahnya untuk membayar mahar. Dengan pendekatan observasional, film ini menggambarkan bagaimana Nokas menyiasati biaya pernikahan.
Ci pun siap menerima pinangan dari Nokas karena pemuda itu dianggap sangat rajin dan pekerja keras. Apa yang dilakukan Nokas dianggap tidak umum atau jarang dilakukan pemuda setempat.
Sebaliknya, para pemuda di sana lebih memilih merantau atau nongkrong di tempat biliar yang tersebar hampir di setiap gang.
Film Nokas, menurut Manuel, merupakan kisah nyata. Ia pun harus melakukan riset selama delapan bulan sebelum mulai merekam kehidupan pemuda tersebut. "Awalnya saya merekam kehidupan seorang anak muda yang bertani di tengah ancaman perampasan lahan. Namun, dalam proses syuting, saya dibawa ke dalam kompleksitas kehidupan keluarga Nokas, termasuk mempersiapkan pernikahan Nokas," ujar Manuel saat ditemui Media Indonesia dalam pemutaran film Nokas di Taman Budaya Kupang.
Film ini telah menyita perhatian dan mendapat apresiasi dari pegiat film nasional. Nokas pernah masuk sebagai nomine Piala Citra 2016. Film ini pernah ditayangkan sebanyak tiga kali dalam perhelatan Eurasia International Film Festival 2016 di Kazakhstan, pergelaran Piala Citra 2016, dan Singapore International Film Festival 2016.
Manuel ialah eks warga Timor Timur yang mengungsi ke Kupang pascajajak pendapat dimenangi kubu prokemerdekaan pada 1999. Selama pembuatan film, ia didukung Shalahuddin Siregar sebagai produser dan editor. Shalahuddin Siregar dikenal sebagai pembuat film dokumenter dan alumnus Eagle Awards. "Menonton film Nokas sekaligus memberikan gambaran mengenai budaya di Timor dalam bingkai keberagaman Indonesia," ujar Shalahuddin, sutradara film Negeri di Bawah Kabut.
Pemutaran di Kupang dilaksanakan selama dua hari, 17-18 Maret, dan diprakarsai BOX. Palce Amalo/N-3
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved