Warga Terdampak Banjir di Brebes Kekurangan Air Bersih

WARGA yang menjadi korban banjir di Brebes, Jawa Tengah, kekurangan air bersih. Mereka harus membeli air untuk memasak, minum, dan mencuci. Untuk membantu kebutuhan air, Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Brebes, Jawa Tengah, menyalurkankan bantuan air bersih untuk warga.

Petugas PMI Brebes mengerahkan tiga mobil tangki berisi air bersih ke pemukiman warga yang terkena dampak banjir. Lokasi yang menjadi prioritas dalam pendistribusian bantuan air bersih adalah pemukiman yang warganya belum banyak menjadi pelanggan PDAM.

“Yang kita bantu dari PMI ada tiga tangki. Pertama di SD, RW 5 dan RW 3. Terutama daerah terlangu yang terkena dampak tanggul jebol. Mereka sangat membutuhkan air bersih,” kata relawan PMI, Wiyono, Sabtu (18/2).

Setelah banjir reda, kata Wiyono, air bersih sangat dibutuhkan untuk keperluan sehari hari. Mereka harus membeli ke pedagang keliling agar bisa mendapatkan air. Namun karena harga cukup mahal dan jarang ditemukan, air bersih hanya dipakai untuk makan dan minum. Sementara untuk keperluan mencuci, warga menggunakan air selokan.

“Untuk nyuci dan bilas, air bersih harus beli disini,” kata warga Terlangu, Daisah.

Data dari posko bencana, ada tiga kecamatan yang terkena dampak jebolnya tanggul sungai pemali. Yakni kecamatan Brebes, Jatibarang dan Wanasari. Saat ini jumlah warga yang mengungsi sebanyak 8400 orang.

Benteng kali pemali Brebes, Jawa Tengah, jebol akibat hujan deras yang mengguyur sejak Rabu malam, 15 Februari 2017. Akibatnya empat desa di tiga kecamatan terendam banjir. Ketinggian air mencapai 2 meter.

Warga Terlangu, Sarlan, menjelaskan dua tanggul utama kali pemali jebol di wilayah Kedungtukang dan Terlangu. Empat desa yang terendam di antaranya Desa Terlangu dan Pemaron Kecamatan Brebes, Desa Kedungtukang Kecamatan Jatibarang, dan Desa Lengkong Kecamatan Wanasari.MTVN/OL-2