Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HARGA cabai di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, berangsur turun dalam dua hari terakhir. Sebelumnya di tingkat pedagang, harga cabai rawit merah sempat terkerekhingga Rp140 ribu-Rp150 ribu per kilogram (kg). Saat ini, Senin (13/2), harga cabai yang sama di tingkat pedagang turun menjadi Rp120 ribu per kg.
Adapun di tingkat petani, harga cabai yang biasa disebut cabai sret ini, pada Sabtu (11/2), sempat mencapai harga tertinggi yakni Rp120 ribu per kg. Namun pada Senin (13/2) ini, turun menjadi Rp80 ribu per kg.
Mayonah,50, seorang pedagang cabai di Pasar Kliwon Temanggung, mengatakan, sebelumnya ia sempat menjual cabai dengan harga eceran Rp15 ribu per ons. Jika konsumen membelinya per kilogram, maka dihargai Rp140 ribu.
"Namun sudah dua hari ini harga cabai turun, saya jual Rp 120 ribu per kg," ujar Mayonah, hari ini.
Selain cabai sret, cabai jenis lainnya pun mengalami penurunan harga. Cabai keriting merah yang sebelumnya sempat naik hingga Rp50 ribu per kg, saat ini turun menjadi Rp30 ribu per kg. Cabai keriting hijau juga turun dari sebelumnya Rp30 ribu per kg juga turun menjadi Rp20 ribu per kg. Adapun cabai rawit hijau stabil di kisaran harga Rp65 ribu-Rp68 ribu per kg.
Andi,40, seorang petani cabai di Kelurahan Tlogorejo, Kecamatan Temanggung, mengatakan tiga hari yang lalu harga cabai sret di tingkatan petani sempat mencapai Rp120 ribu per kg. Para petani menjualnya pada seorang tengkulak yang mendatangi desanya.
"Per tadi malam, harga cabai sudah turun menjadi Rp80 ribu per kg," ujar Andi.
Ia menanam cabai sebanyak 1.750 batang. Biasanya sekali panen mencapai hampir satu kuintal pada petik pertama jika cuaca normal dan tanaman sehat. Sekarang, curah hujan yang tinggi membuat pertumbuhan tanaman cabainya terganggu. Banyak pula yang mati diserang patek.
"Kemarin waktu petik pertama hanya dapat 3 kg saja sewaktu harga masih Rp95 ribu per kg. Petik kedua saat harga mencapai Rp120 ribu per kg, berhasil panen sampai 10 kg. Panen cabai kali ini produksinya turun drastis," ujar Andi. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved