Menangguk Untung di Tengah Kepungan Banjir

Abdus Syukur
09/2/2017 10:09
Menangguk Untung di Tengah Kepungan Banjir
(mendayung sampan sepanjang 5 meter di area persawahan yang terendam banjir di Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan---MI/Abdus Syukur)

SAMPAN sepanjang 5 meter membelah hamparan permukaan air di Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (5/2). Sukandar ialah satu-satunya penumpang yang juga pengendali sampan. Beberapa kali ia melontarkan jalanya ke sungai dan berharap ada ikan yang terperangkap jala.

Tak lama berselang, jala ditarik mendekati sampan dengan sejumlah ikan terperangkap di dalamnya. Sukandar langsung memunguti ikan-ikan itu dan ditempatkan ke dalam wadah yang sudah dipersiapkan.

Aktivitas mencari ikan dengan menjala ikan itu dilakoni Sukandar hampir sebulan lamanya. Tepatnya sekitar lima hari setelah sejumlah perkampungan di Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, terendam banjir yang tak kunjung surut.

"Ini bukan telaga atau sungai. Ini area persawahan yang tertutup banjir sekitar sebulan ini. Sekarang berubah menjadi rawa seperti ini. Tapi banyak ikannya. Jenis ikan betik (semacam mujair berukuran kecil," ujar Sukandar dari atas sampan sambil menunjukkan hasil tangkapan.

Dalam sehari, setiap pencari ikan di area persawahan bisa mendapatkan hingga setengah sak (karung) atau sekitar 10 kilogram. Ikan-ikan itu dijual dengan harga Rp12.500 per kilogram.

"Hasilnya lumayan Rp125 ribu, bisa untuk biaya hidup bersama keluarga. Kondisi seperti ini sudah sering terjadi. Setiap musim hujan desa kami terendam. Masyarakat sudah biasa menyesuaikan diri. Tapi kami berharap banjir seperti ini bisa diatasi dan diselesaikan pemerintah," imbuhnya.

Banjir di Kedungringin ini mendapat perhatian dari Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Ia pun menengok kondisi korban banjir dan memberikan bantuan uang sebesar Rp389 juta.

"Semuanya kita jalani dengan tabah dan yakinlah masalah ini akan segera diselesaikan pemerintah," kata Khofifah saat meninjau korban banjir di Desa Kedungringin.

Bupati Pasuruan, M Irsyad Yusuf, sebelumnya menyampaikan bahwa banjir yang terjadi di Kecamatan Beji dan Bangil ini akibat luapan sungai disertai air laut pasang. Ditambah lagi dengan kondisi wilayah itu, seperti Desa Kedungringin yang lebih rendah dari laut.

"Prioritasnya harus dilakukan normalisasi Sungai Wrati dan Kedunglarangan untuk mengurangi dampak banjir. Untuk jangka panjang akan dibangun kolam retensi dengan luasan sekitar 25 hektare, yang sudah mendapatkan persetujuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," terang Irsyad.

Kolam retensi itu nantinya bisa digunakan masyarakat untuk budi daya perikanan dan menambah pemasukan.(N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya