Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Puluhan Anak di Kupang Terserang DBD

Palce Amalo
08/2/2017 14:34
Puluhan Anak di Kupang Terserang DBD
(ANTARA)

PENYAKIT demam berdarah dengue (DBD) mulai mewabah di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sesuai laporan Dinas Kesehatan Kota Kupang, Rabu (8/2), jumlah pasien DBD yang menjalani perawatan di rumah sakit berjumlah 31 orang, terdiri dari anak-anak.

Mereka mengalami demam tinggi, serta muncul bintik merah di kulit dan trombosit pasien menurun drastis. Sebanyak 17 pasien di antaranya dirawat sejak satu pekan terakhir, kemudian bertambah lagi 14 orang selama pekan ini menjadi 31 orang.

Kepala Bidang Penanggulangan dan Pengamatan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kupang Sri Wahyuningsih mengatakan seluruh pasien ditangani secara intensif. "Tim kesehatan sedang melakukan penyelidikan epidemiologi, dan jika ditemukan penambahan pasien, akan dilakukan fogging fokus di lokasi
tempat ditemukannya penderita DBD," ujarnya.

Fogging fokus bertujuan mencegah nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus dengue berkembang biak danmenyebar ke wilayah lainnya. Karena itu, Sri minta warga menjaga kebersihan lingkungan, termasuk memasak air sebelum minum.

Sedangkan warga yang terserang penyakit harus secepatnya dibawa ke rumah sakit untuk dirawat. Begitu pula penderita diare harus mendapat pertolongan cepat dari petugas medis. Dua penyakit ini sering muncul bersamaan di musim hujan karena sumber-sumber air tercemar akibat banjir dan sampah. Lokasi seperti itu menjadi tempat berkembang-biaknya jentik nyamuk penyebab DBD.

Penyakit lainnya yang perlu diwaspadai ialah diare dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Diare muncul karena warga minum dan mandi air yang terkontaminasi kotoran, serta kurang memperhatikan kebersihan lingkungan dan pola makan. Sedangkan ISPA disebabkan virus dan bakteri, lebih banyak menyerang anak-anak karena pertahanan tubuh mereka lemah dibandingkan dengan pertahanan tubuh orang dewasa.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya