Pemerintah Genjot Skema Pelatihan Kerja

PS/BB/N-3
04/2/2017 03:31
Pemerintah Genjot Skema Pelatihan Kerja
(ANTARA/Humas Kemenaker-Herry Murdy Hermawan)

MENTERI Tenaga Kerja Muhammad Hanif Dhakiri mengajak dunia usaha dan pemerintah untuk fokus menggenjot percepatan peningkatan kompetensi tenaga kerja Indonesia (TKI).

Saat ini jumlah TKI yang terampil sekitar 57 juta orang dan pertumbuhan ekonomi berada di posisi ke-16 di dunia.

Pada 2030, Indonesia diprediksi akan berada di posisi ke-7 dunia.

"Untuk menuju posisi tujuh dunia ini dengan syarat jumlah tenaga kerja terampil 113 juta, maka dibutuhkan 3,8 juta tenaga kerja terampil di berbagai sektor per tahunnya," ujar Hanif saat kunjungan kerja di Kawasan Industri Medan (KIM), kemarin.

Hadir pula Gubernur Sumatra Utara, Tengku Eri Nuradi, Dirjen Binalattas Kementerian Tenaga Kerja, Bambang Satrio Lelono, dan jajaran pimpinan PT KIM Medan.

Kementerian Tenaga Kerja, lanjutnya, saat ini tengah menggenjot skema pelatihan kerja.

Skema ini harus menjadi prioritas negara, swasta, masyarakat sipil, dan termasuk serikat pekerja/serikat buruh.

"Pemerintah, dunia usaha, serikat pekerja, dan masyarakat harus investasi lebih banyak untuk pelatihan kerja di balai latihan kerja, agar kompetensi tenaga kerja meningkat dan bisa terserap di pasar kerja," ujarnya.

Balai latihan kerja itu nantinya perlu didampingi tempat uji kompetensi dan lembaga sertifikasi profesi, agar tenaga kerja terlatih bisa mendapatkan sertifikasi profesi.

Hal ini agar orang yang tidak mengenyam bangku sekolah sekalipun tapi mempunyai kemampuan tertentu karena faktor pengalaman harus diproses untuk mendapatkan sertifikasi profesi.

Pada kesempatan itu, Gubernur Sumatra Utara, Tengku Erry Nuradi, menyampaikan jumlah penduduk Sumatra Utara hampir 14 juta jiwa.

Adapun penduduk usia produktif sekitar 9,8 juta orang, angkatan kerja lebih dari 6,3 juta orang, dan penduduk yang bekerja sekitar 6 juta.

"Pengangguran terbuka sebanyak 372 ribu orang, atau 5,84%," kata Ery.

Ia berharap tenaga kerja Sumatra Utara memiliki keunggulan di bidang keterampilan sehingga mampu berdaya saing dengan tenaga kerja dari daerah lain.

Dari Cianjur, Jawa Barat, polres setempat membekuk pelaku perdagangan manusia.

Kasatreskrim Polres Cianjur, AK Benny Cahyadi, mengatakan delapan perempuan asal Cianjur nyaris dijual oleh S, 53, dengan iming-iming akan diperkejakan di luar negeri.

Benny menambahkan, modus dilakukan pelaku dengan merekrut korban yang dijanjikan bekerja di luar negeri.

Pelaku mendapatkan uang jasa Rp15 juta dari setiap korban.

"Pelaku terima bersih Rp14 juta setelah dipotong administrasi."



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya