40 Persen Jembatan di Babel Terancam Ambruk

Rendy Ferdiansyah
03/2/2017 14:15
40 Persen Jembatan di Babel Terancam Ambruk
(Dok. MI)

MARAKNYA penambangan pasir timah ilegal di daerah-daerah terlarang di Bangka Belitung, mengakibatkan 40 persen jembatan di provinsi itu terancam ambruk. Terutama jembatan-jembatan yang berusia tua.

Kepala dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bangka Belitung Hasanuddin mengatakan aktivitas tambang timah ilegal di kawasan terlarang seperti Daerah Aliran Sungai dan mangrove menjadi pemicu banyaknya jembatan ambruk di Pulau Bangka.

Diungkapkan Hasanudin jumlah jembatan di Pulau Bangka dan Belitung kurang lebih 100 jembatan, baik di Jalan Nasional, Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

"Saya perkirakan jumlah jembatan kita, baik yang pendek maupun panjang, baik itu Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota ada kurang lebih 100," kata Hasanudin.

Sebanyak 40 persennya, menurut Hasanudin, terancam ambruk. Hal ini disebabkan maraknya aktivitas penambang timah ilegal di daerah-daerah terlarang.

"Jembatan yang terancam ambruk ini akibat tambang timah ilegal seperti di DAS dan mangrove, belum lagi di kawasan hutan," ujarnya.

"Banyak sungai akibat tambang tersebut berubah alur, terjadi sedimentasi dan putaran air, sehingga mengikis dasar jembatan," ungkap Hasanudin.

Kondisi ini, lanjutnya, diperparah dengan curah hujan yang begitu tinggi sehingga sungai tidak mampu menampu debit air, lantaran hilangnya daerah-daerah resapan air.

Dia menyebutkan untuk di tahun 2016, akibat musibah banjir yang disebabkan curah hujan tinggi dan tambang ilegal delapan jembatan ambruk. "Tahun lalu saja 8 jembatan rusak, nah tahun ini di Bangka Barat ada 4 jembatan," ucap dia.

Hal ini, diutarakan dia, kalau dibiarkan terus menerus tidak menutup kemungkinan makin banyak infrastruktur yang rusak akibat tambang yang menyebabkan musibah banjir.

"Semua pihak harus bertindak, terutama kepolisian untuk terus menindak tambang-tambang ilegal sehingga dapat mengatasi bencana yang terjadi. Kalau tidak setiap tahun pemerintah selalu dirugikan dengan perbaikan infrastruktur yang rusak," imbuh dia.

Dia menambahkan tahun ini Pemerintah Babel telah menggelontorkan APBD sebesar Rp80,8 miliar, untuk perbaikan paska banjir tahun 2016. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya