Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
HARI ini, Sumatra Selatan berduka karena sosok Buya TG KH Thohlon Abdul Rauf telah berpulang pada pukul 02.05 WIB. Thohlon yang semasa hidup masih menjabat Ketua Umum Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sumatra Selatan merupakan sosok penting di provinsi tersebut.
Pantauan Media Indonesia di rumah duka yang berada di Jalan Seduduk Putih Lrg Serasan Sekundang No 7 Rt 24 Rw 06 Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan IT II Palembang, suasana begitu hening dan sesekali terdengar isak tangis sanak saudara yang hadir sebelum jenazah almarhum dimakamkan di TPU Taman Talang Kelikir bakda salat zuhur.
Istri almarhum, Rosmaini, yang didampingi anak ketiganya M Khalifah Alam, terus mendapat ungkapan bela sungkawa dari semua orang yang datang. Alam mengatakan, sang ayahanda meninggal dunia disebabkan penyakit yang sudah lama diderita.
"Meninggalnya ayah lantaran sakit yang dideritanya. Seminggu terakhir ini kambuh menyerang. Tidak ada firasat apa-apa. Beliau memang sakit seminggu ini, sakit diabetes dan kelelahan," katanya.
Alam menerangkan, sang ayah yang karib dipanggil Buya itu meninggal di usia 75 tahun. Semasa hidup Buya selalu berpesan kepada anak-anaknya agar meneruskan perjuangannya untuk kemanusiaan.
"Selama ini beliau lebih banyak memikirkan tentang umat ketimbang keluarganya. Ia juga berpesan untuk jaga persaudaraan," ungkapnya.
Selain rekan-rekan dari FKUB Sumsel, juga hadir Uskup Palembang Mgr Aloysius Sudarso SCJ serta tokoh agama lainnya untuk menyampaikan duka cita.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin yang didampingi jajaran pegawai negeri sipil di Pemprov Sumsel juga datang melayat. Alex sempat menitikkan air mata mengenang almarhum. Ia mengaku secara pribadi dan Sumsel umumnya telah kehilangan seorang tokoh yang mungkin tidak bisa tergantikan, yang selama ini menjaga dan mengharumkan nama Sumsel.
"Alhamdulillah belum ada kerusuhan antaretnis dan antarumat beragama dan kita berharap insya Allah tidak akan terjadi," kata Alex. "Hanya satu pinta kami kepada Allah, tunggulah kami di pintu surga," sambung Gubernur yang juga turut menyalatkan almarhum di Masjid Nurqodim, yang berada dekat kediaman keluarga Buya.
Uskup Agung Palembang Mgr Aloysius Sudarso mengaku kepergian Thohlon juga meninggalkan duka yang dalam bagi warga Sumsel. Pasalnya, almarhum dikenal sebagai salah satu sosok yang menjunjung tinggi pluralisme dan menjaga toleransi dalam kehidupan antarumat beragama.
Diakuinya, Thohlon memiliki pengetahuan yang luas mengenai ilmu agama dan perbedaannya. Namun, dengan ilmu itu, ia sangat menjunjung tinggi pluralisme.
"Kiai Thohlon adalah sosok yang mampu menciptakan persatuan di tengah perbedaan," kata dia.
Setelah kepergiaannya, Aloysius berharap ada tokoh muda yang mampu meneruskan perjuangan Buya untuk terus menjaga kerukunan antarumat beragama, khususnya di Provinsi Sumsel.
"Menjaga kerukunan adalah hal yang sangat penting untuk meredam konflik akibat perbedaan," tandasnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved