Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KONDISI bayi berusia 5 bulan yang terpapar narkoba terus membaik. Hasil tes urine yang dilakukan petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Tengah, kemarin (Senin, 23/1), menunjukkan hasil negatif.
"Kondisi sang bayi juga menggembirakan. Dia tampak lincah, tidak rewel, dan tidak terus-menerus menangis seperti saat pertama kali direhabilitasi. Ini kemajuan luar biasa," ungkap Kepala BNNP Kalimantan Tengah, Komisaris Besar Sumirat, di Palangkaraya, kemarin (Senin, 23/1).
Tes urine dilakukan terhadap sang bayi dan ibunya SU, 22, yang direhabilitasi sejak pekan lalu. Hasilnya, keduanya negatif, alias sudah bersih dari paparan narkoba.
Sumirat menyatakan masa rehabilitasi diberlakukan untuk SU selama tiga bulan ke depan di Kantor BNNP Kalimantan Tengah. Karena ia tidak ingin memisahkan sang bayi dari ibunya, keduanya terus menjalani terapi bersama.
"Kami akan terus memantau secara intensif kondisi sang bayi dan ibunya. Mereka terus diperiksa secara medis dan diberi pendampingan oleh pekerja sosial yang didatangkan Kementerian Sosial untuk memantau perilaku sosialnya," lanjutnya.
Pendampingan, tambah dia, akan terus dilakukan sampai ibu dan bayi benar-benar bersih dari zat-zat yang memengaruhi perilaku mereka, baik sosial dan fisik maupun psike. Tujuannya ialah supaya sang ibu tidak menggunakan narkoba di masa mendatang.
Soal status SU, Sumirat memastikan dia korban dan pecandu murni, bukan pengedar. "Suaminya kami tetapkan sebagai pengedar. Sang istri sering diajak menggunakan sabu bersama di rumah mereka yang hanya berukuran 3 x 4 meter, di Jalan Tjilik Riwut Km 7, Palangkaraya," tandas Sumirat.
Sang bayi diduga terpapar karena berada di dekat ayah dan ibunya yang mengisap sabu. Zat terlarang juga masuk ke tubuhnya lewat ASI.
Kisah lain yang juga tragis terjadi di Kediri, Jawa Timur. Kemarin, Polres Kediri menangkap bapak dan anak yang sama-sama terlibat peredaran narkoba. IB, 38, dan anaknya HA, 17, sudah satu bulan diincar petugas.
"Dari tangan mereka, kami menyita barang bukti sabu. Sang anak yang bekerja sebagai kenek truk ditangkap dengan barang bukti sabu di kantongnya," papar Kapolres Kediri AKB Sumaryono.
Dalam pemeriksaan, HA mengaku mendapat sabu dari ayahnya. Polisi pun meringkus IB. Penyidikan kasus itu masih berlangsung untuk melacak keberadaan bandar di belakang mereka.
Di Kota Padang, Sumatra Barat, tiga bandar diringkus polisi, kemarin. Dari tangan mereka, polisi menyita paket sabu. "Mereka pengedar. Saat ditangkap, ketiganya hendak bertransaksi sabu," kata Kapolresta Padang Kombes Chairul Aziz. (SS/YH/ES/Ant/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved