Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Desain LRT Palembang Utamakan Kearifan Lokal

DW
23/1/2017 13:07
Desain LRT Palembang Utamakan Kearifan Lokal
(MI/Dwi Apriani)

PT Waskita Karya terus mengebut pengerjaan Light Rail Transit (LRT). Saat ini proses pengerjaan fisik pembangunan kereta ringan tersebut sudah 29 persen dengan proses pengerjaan pier dan pier head hampir 100 persen. Begitu juga dengan pengerjaan struktur tengah Sungai Musi.

Karena itu saat ini konsentrasi juga ditujukan untuk pengadaan lokomotif dan gerbong LRT di proyeksi akan datang pada awal 2018 mendatang.

Kepala Bidang Perkeretaapiaan Dinas Perhubungan Pemprov Afrian Jhon mengatakan hasil rapat koodinasi dengan pihak PT KAI sebagai operator LRT diketahui bahwa pemenang tender pengadaan gerbong LRT oleh PT INKA.

"Pengadaan dilakukan beberapa tahun bulan lalu dan dimenangkan PT INKA," katanya.

Menurut Jhon, rencananya gerbong tersebut akan datang ke Palembang pada awal 2018 mendatang. Kemudian, pada Februari mendatang akan dilakukan uji coba kereta tersebut sebelum digunakan untuk masyarakat.

"Tapi tahap awal, akan di datangkan dua gerbong dulu sebab LRT ada dua jalur,"katanya.

Soal spesifikasi gerbong, ia belum tahu sebab itu menjadi kewenangan PT KAI. Namun diakuinya, spesifikasi gerbong tentunya sudah ada karena mengingat pengadaan gerbong dilakukan lelang.

"Pasti sudah ada speknya," ungkap dia.

Mulai dari kapasitas, jenis tempat duduk, interior dan eksterior serta lainnya.

Selain itu, kata Jhon, pengadaan gerbong pun dilakukan selama 18 bulan. Tentunya, pengembangan lokomotif memperhatikan hal-hal dan keamanan dan kenyamanan pengguna. "Yang pasti, interior dan interior LRT memperhatikan
kearifan kan lokal," jelasnya.

Soal stasiun, kata dia, saat ini masih dikaji potensi kemungkinan pengembangan stasiun dengan mengandeng pihak ketiga agar potensi stasiun dapat termanfaatkan dengan maksimal. Terutama untuk pembangunan stasiun yang berada di lahan pemprov.

Ada sembilan stasiun yang berada di lahan pemprov. Seperti stasiun Asrama Haji, stasiun RSUD Pemprov Sumsel, stasiun depan Dishub dan lainnya.

Di samping, masih kata dia, pembangunan tersebut juga mempertahankan sentuhan lokal berupa kain tradisional seperti songket akan tetap ada. Dan, rencana itu sudah diketahui oleh pemerintah daerah (gubernur) dan pemerintah pusat. Pihaknya juga sudah berkoodinasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga PT Waskita Karya.

"Nuansa dan kearifan lokal di LRT sangat terasa. Sebab meski LRT identik dengan modern tapi memperhatikan kearifan lokal," tandasnya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya