Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HARGA komoditas cabai di Kalimantan Selatan masih tinggi meski Badan Usaha Logistik terus melakukan operasi pasar. Pemprov Kalsel galakkan tanam cabai ditiap rumah tangga di 13 kabupaten/kota.
Humas Bulog Kalsel Mukhlis mengakui operasi pasar untuk komoditas cabai yang dilakukan bulog sejak dua pekan terakhir belum mampu menurunkan harga cabai di pasaran secara signifikan.
"Baru ada penurunan harga sedikit dari Rp140.000 per kilogram menjadi Rp120.000perkilogram untuk jenis cabai rawit," tuturnya.
Karena itu Bulod Divre Kalselterus melakukan kegiatan operasi pasar di sejumlah wilayah Kalsel. Senin(23/1), operasi pasar cabai bersamaan dengan komoditas lain seperti bawang merah dan gula pasir dilakukan bulog di Pasar Kalindo, Banjarmasin, salah satu pasartradisional terbesar di Kota Banjarmasin.
Menurut Mukhlis, kegiatan operasipasar ini akan terus dilakukan bulog hingga harga pasar cabai kembali normal. Sepertidaerah lain di tanah air harga komoditas cabai belakangan ini di Kalsel terusmelonjak. Terlebih pasokan sebagian besar kebutuhan pokok di wilayah initermasuk cabai mengandalkan pasokan dari Pulau Jawa.
Operasi pasar digelar bulog di pusat-pusat pasar tradisional sejumlah kabupaten. Untuk cabai jenis tiung dijual dengan harga Rp65.000 per kilogram jauh di bawah harga pasaran saatini mencapai Rp80.000 per kilogram. Harga ini sudah turun dibanding pekan-pekansebelumnya yang mencapai Rp95.000 per kilogram.
Sedangkan harga cabairawit dijual seharga Rp80.000 per kilogram. Sedangkan harga pasaran saat ini mulai mengalami penurunan dari Rp140.000 menjadi Rp120.000 per kilogram.
Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kalsel Faturahman mengatakan guna menekan harga komoditas cabai dan mengurangi tingkat ketergantungan pasokan dari Pulau Jawa, Pemprov Kalsel menggalakkan gerakan tanam 10 pohon cabai di tiap rumah tangga. Sebelumnya, sudah ada MoU antara Tim Penggerak PKK se-Kalsel dengan instansi terkait. Selain Pemprov Kalsel gerakan tanam cabai ini juga dilakukan keluarga TNI.
"Target awal tanam cabai tiap rumah tangga ini 25.000 pohon yang bertujuan untuk menekan pengeluaran keluarga untuk membeli cabai yang saat ini harganya mahal," tuturnya.
Selain penanaman di pekarangan rumah tangga, Pemprov Kalsel menargetkan pengembangan komoditas cabai, bawang merah dan sayuran di sejumlah wilayah seperti Tapin, Hulu Sungai Selatan, TanahLaut, Barito Kuala dan lainnya.
Menurut Faturahman, pada 2017 ini pihaknya menargetkan penambahan luasan tanam cabai seluas 300 hektarE dan bawang merah 500 hektarE. Hingga kini harga cabai di Kalsel masih tinggi masih mencapai Rp120.000 per kilogram.
Tercatat produksi cabai rawit di Kalsel pada 2016 lalu sebesar 6.691 ton dari luas panen seluas 1.464 hektare, dan 11.968 ton cabai besar dari luas panen 1.100 hektare. Sedangkan bawang merah 1.881 ton dari luas panen seluas 267 hektare. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved