Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
RAUT muka Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Aji Prabowo tampak serius saat mendengar laporan konflik antara manusia dan gajah di wilayah Aceh.
Belum lama ini ditemukan gajah jantan diperkirakan berumur 30 tahun tewas membusuk di Gampong Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur. Gadingnya sudah hilang.
Di tubuhnya ditemukan lima luka tembak.
Ia pun segera membuat laporan ke polisi agar segera menangkap pelaku yang membunuh satwa dilindungi itu.
"Meski sulit menemukan pelakunya, kami berharap polisi bisa mengungkap kematian gajah itu. Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menyelamatkan satwa dilindungi tersebut," kata Sapto saat ditemui di Kantor BKSDA Banda Aceh, kemarin.
Tidak jauh dari lokasi gajah membusuk, petugas menemukan anak gajah mengalami gizi buruk.
Gajah tersebut ditemukan warga di kawasan perkebunan sawit milik PT Dwi Kencana Semesta.
"Kondisi gajah memprihatibnkan karena sudah lama terpisah dari induknya. Badannya kurus dan tulang punggung gajah sampai terlihat," terangnya.
Konflik manusia dengan gajah yang kerap terjadi di Aceh membuat BKSDA Aceh melakukan langkah mitigasi menyelamatkan satwa tersebut.
BKSDA Aceh bekerja sama dengan tim Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, memasang global positioning system (GPS) collar atau sabuk yang dilengkapi alat pencari lokasi.
Uji coba pemasangan sabuk GPS itu dilakukan pada satu gajah liar di Gampong Lala, Kecamatan Mula, Kabupaten Pidie, Aceh, kemarin.
Menurutnya, pemasangan GPS collar bertujuan mendukung sistem peringatan dini mitigasi konflik satwa di masa mendatang.
GPS collar akan mengirimkan pantauan pergerakan kelompok gajah setiap 4 jam sekali per hari.
"Ini membantu kami untuk memprediksi pola gangguan dan memudahkan masyarakat setempat untuk mengantisipasinya. Konflik gajah dengan manusia semakin meresahkan di Aceh. Seperti baru saja terjadi di pedalaman Kabupaten Pidie, kawanan gajah merusak perkebunan warga," terang Sapto.
Dengan pemakaian GPS collar, tim BKSDA bisa mengelola data dan merencanakan pengelolaan habitat gajah bersama pemerintah daerah dan masyarakat.
Saat ini kelompok gajah di Kecamatan Mila berjumlah 23 ekor.
Dari jumlah itu, ada enam ekor anakan dan dua pejantan muda.
"Tim dokter hewan Unsyiah telah menjamin GPS collar di tubuh gajah tidak berbahaya. Dalam tempo dua tahun, GPS collar akan terlepas sendiri nantinya," tambah Sapto.
Pemakaian GPS collar sudah dilakukan pada gajah di Jambi.
GPS collar bantuan Frankfurt Zoological Society dipasangkan ke leher gajah di hutan kawasan Sungai Sakalo, Desa Suo Suo, Jambi.
Pemasangan GPS collar bertujuan memantau kelompok gajah liar dan menekan konflik gajah dengan masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved